Kesulitan adalah jalan untuk menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Penderitaan adalah jalan untuk menunjukkan cinta yang sesungguhnya. Tidak ada kekuatan yg sanggup menahan lajunya cinta. Bahkan saat penderitaan, sakit, kekurangan dan bahaya, cinta justru menemukan jalannya sendiri.
Banyak yg mengisi harinya dengan mengeluh dengan berbagai kesulitan. Ada banyak juga yang tampil sebagai pribadi yang keras dan pemarah karena beban derita yang besar. Kita sendiri kerap tergoda untuk lebih mudah marah dan gampang membenci saat banyak masalah datang.
Belajarlah bahwa penderitaan adalah sesungguhnya adalah jalan untuk menunjukkan cinta.
Belajarlah bahwa penderitaan adalah sesungguhnya adalah jalan untuk menunjukkan cinta.
Semua penderitaan itu bermula ketika anak laki-laki mereka lahir dengan cacat bawaan. Cacat ini bukan pada fisik luarnya, tetapi pada bagian dalam tubuhnya. Otaknya tidak memperoleh suplai oksigen dengan baik. Tentu saja ini sangat berpengaruh buruk. Singkatnya, Rick, anak laki-laki mereka ini tidak akan bisa hidup normal.
Suami istri itu tidak menyerah begitu saja meski mendapati anaknya tidak akan bisa berjalan dan bicara. Mereka mencari jalan agar anaknya bisa belajar, bisa tumbuh, meski memiliki begitu banyak kekurangan. Saat Rick berusia 10 tahun orangtuanya memberi sebuah computer sederhana yang bisa sangat membantu Rick. Tentu saja tahun tersebut, 1972, tekhnologi belum sangat maju seperti sekarang. Toh kehadiran computer itu sangat menolong. Pelan-pelan Rick diajari mengeja huruf demi huruf. Kata pertama yang membahagiakan mereka adalah ketika Rick bisa menggerakkan mouse computer untuk mengeja kata sapaan, “hi Mom” dan “hi Dad”.
Pelan-pelan Rick dikenalkan dengan berbagai aktivitas anak-anak pada umumnya, meski ia menjalani dengan duduk di kursi roda. Ia diajari berenang, bermain hoki, dll. Akhirnya tahun 1975, ketika ia berusia 13 tahun, Rick di masukkan ke sekolah normal. Di sana ia belajar dan bisa mengikuti dengan baik, tentu dengan bantuan berbagai alat. Tidak hanya sampai di situ, Rick mampu menyandang gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Khusus tahun 1993.
Seperti anak-anak dan pemuda pada umumnya, Rick sangat menyukai olah raga. Ia mengikuti beritanya dan sangat ingin terlibat di dalamnya. Di sinilah kebesaran cinta sang ayah sungguh diuji. Suatu saat di musim semi tahun 1977, Rick mengatakan ingin ikut dalam lomba lari 5 mil yanga da di kota mereka. Ayahnya menyetujui. Tentu saja, Rick tidak mampu berlari sendiri. Orangtuanya membuatkan kursi roda khusus yang bisa didorong sambil berlari. Ayahnyalah yang berlari sambil mendorong kursi roda anaknya.
Setelah ikut lomba tersebut, Rick seperti keranjingan untuk ikut lomba yang lain. Sang ayah selalu mengiyakan. Ia tidak pernah menolak keinginan anaknya. Suatu malam, Rick berkata pada ayahnya, “Dad, ketika aku ikut berlari, aku merasa bahwa aku bukan orang cacat.” Tentu saja ini sangat mengharukan bagi sang ayah.
Berbagai lomba telah mereka ikuti. Puncaknya ketika mereka terlibat dalam lomba iron-man. Lomba ini meliputi lari, bersepeda dan berenang di laut. Hal itu terjadi pada tahun 1992. Sekali lagi, sang ayah mengiyakan tanpa mengeluh akan permintaan anaknya tersebut. Saat itu usia Rick sudah 30 tahun dan ayahnya sudah 52 tahun. Setelah itu mereka masih mengikuti beberapa lomba yang lain lagi. Bapak anak ini menjadi sebuah team yang solid. Sang anak terus berusaha memberi semangat pada ayahnya dengan merentangan tangan dan menunjukkan raut muka gembira. Mereka telah menjadi satu. Mereka tidak mungkin berlomba secara terpisah. Sang ayah adalah tubuh dan anaknya adalah hati yang membakar semangat untuk terus berlari.
Mereka masih memiliki rencana akan mengikuti lomba marathon di Boston, yang merupakan lomba favoritenya Rick pada tahun 2011. Waktu itu terjadi, usia sang ayah sudah 70 tahun.
Apakah mereka masih bisa melakukan atau tidak. Namun yang pasti, ayah yang perkasa ini telah menunjukkan cinta yang sangat besar pada anaknya. Ia tidak pernah mengeluh, ia tidak menyalahkan keadaan, ia terus mencari cara untuk menikmati hidup, karena penderitaan anaknya adalah jalan baginya untuk menunjukkan cintanya.
Apakah mereka masih bisa melakukan atau tidak. Namun yang pasti, ayah yang perkasa ini telah menunjukkan cinta yang sangat besar pada anaknya. Ia tidak pernah mengeluh, ia tidak menyalahkan keadaan, ia terus mencari cara untuk menikmati hidup, karena penderitaan anaknya adalah jalan baginya untuk menunjukkan cintanya.
Suatu saat Rick pernah ditanya, ‘jika bisa memberi sesuatu pada ayahmu, apakah yang ingin kamu berikan?’ Rick menjawab, ‘kalau mungkin, suatu saat ayah duduk di kursi ini dan aku yang mendorongnya.’
KIta dapat belajar banyak dari keluarga ini, dari ayah yang hebat ini.
Bapa perkasa yang penuh dengan cnta ini namanya DICK HOYT.
KIta dapat belajar banyak dari keluarga ini, dari ayah yang hebat ini.
Bapa perkasa yang penuh dengan cnta ini namanya DICK HOYT.
Kita diyakinkan bahwa selamanya kita tidak akan sendirian mengatasi persoaan didunia ini., kita memiliki Bapa yg sangat mengasihi, dengan kelembutan dan kekuatan yg bahkan tidak terbatas, Dia sanggup menjangkau kita dimana saja dan kapan saja, saat menghadapi masalah apa saja. Dia jauh- jauh lebih kuat dan hebat dari Dick Hyot
Dialah Yesus yg menjadi bapa kita sepanjang masa hingga kekekalan. Amin
God Morning Alll ...Fresh 4 U all.................
by Haris Subagiyo
Redaktur Gracia Ministry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar