Kamis, 14 April 2011

Dibebaskan Untuk Memulihkan


Mazmur 85:104

Penjelasan Teks
Para ahli menggolongkan Mazmur ini sebagai Mazmur liturgi yang biasa dinyanyikan di Bait Suci. Kemungkinan besar Mazmur ini berasal dari zaman setelah pembuangan. Nasib Israel sudah dipulihkan, namun keadaan belum pulih total seperti yang diharapkan.
Mazmur 85 dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Pengakuan iman (ay. 2-4)
2. Permohonan dan keluh kesah (ay. 5-6)
3. Penegasan iman dan panggilan (ay. 9-14)

Pengakuan Iman (ay. 2- 4)
Mazmur dibuka dengan suatu pengakuan bahwa Tuhan telah berkenan kepada tanah-Nya, yang juga menunjuk perkenan-Nya kepada umat yang hidup di atas tanah milik-Nya itu. Tuhan telah memulihkan keadaan "Yakub." Pemulihan itu terjadi, karena Tuhan sudah mengampuni kesalahan dan dosa umat-Nya. Tuhan tidak lagi murka kepada umat-Nya (ay 2-4).

Permohonan dan keluh kesah (ay. 5-8)
Belum pulihnya keadaan seperti yang diharapkan, dikeluhkan umat kepada Allah. Pemulihan itu terasa mandeg, "jalan di tempat." Umat masih menderita; kasih setia Tuhan seperti berhenti, Apa sebabnya? Jangan-jangan Tuhan masih menyimpan kemarahan-Nya atas umat! Pergumulan inilah yang melahirkan keluh kesah dan permohonan. Umat memohon agar Tuhan menghentikan murka-Nya dan meniadakan sakit hati-Nya lebih dari pada itu, mereka memohon agar Tuhan "menghidupkan kembali" umat-Nya. Secara positif umat memohon agar Tuhan memulihkan kasih setia dan keselamatan-Nya kepada umat. Umat merindukan sukacita, yang bersumber dari kasih setia dan keselamatan yang datang dari Allah.

Panegasan Iman dan Panggilan (ay. 9-14)
Dalam pergumulan itu, pada akhirnya umat meyakini bahwa Allah pasti akan me¬mulihkan mereka. Yang dikehendaki Allah bagi umat-Nya adalah damai dan bukan hidup tanpa pengharapan. Allah akan memberikan damai-Nya kepada orang yang dikasihi-Nya. Siapa yang dimaksud dengan orang yang dikasihi-Nya? Orang "yang tidak kembali kepada jalan kebodohan" (ay.9). Yakni orang-orang yang hidup takut akan Dia. Allah imanen (dekat) dengan orang-orang yang takut akan Dia. Allah akan memberi pemulihan yang sempurna.
Pemulihan yang sempurna itu di formu-lasikan pada ayat 11-13:
11 Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. 12 Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. 13 Bahkan TUHAN akan mem¬berikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. 
Pemulihan yang sempurna itu bukan saja bersifat vertikal; antara "bumi" dan "langit" atau antara man usia dan Allah. Namun juga bersifat horizontal, yakni perdamaian di antara umat Tuhan, ada hubungan yang erat antara pemulihan hubungan Tuhan dengan umat-Nya dan pemulihan hubungan antara umat dan sesamanya. Artinya: pengampunan dan kasih setia Tuhan mendorong umat untuk hidup berdamai dan saling memulihkan. Itulah sebuah proses menuju pemulihan yang lebih sempurna. Karena itu semua orang didorong untuk mengikuti jejak Allah. Hidup berdamai, saling mengampuni, serta memberlakukan kasih dan keadilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar