Minggu, 22 Januari 2012

Gong Xi Fa Cai


Apa itu Imlek? Imlek tak ubahnya seperti tahun baru masehi atau tahun baru Hijriah bagi umat Islam. Imlek adalah Tahun Baru Cina. Pada umumnya, yang banyak merayakan Imlek adalah warga Tiongha. Namun bagi umat lain yang beraliran sama juga bisa merayakan Hari Raya Imlek. Tahun ini jatuh pada Senin, 23 Januari 2012 atau Imlek 2563 bagi orang Cina.
IMLEK di berbagai belahan manapun dimaknai sebagai tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis Tiongha apapun agamanya. Setidaknya pengakuan itu disampaikan Sidharta, Ketua Walubi, masyarakat Tiongha Muslim yang juga merayakan Imlek.
Imlek disebut dengan Chung Ciea yang berarti Hari Raya Musim Semi. Hari Raya ini jatuh pada akhir bulan Januari dan bila di negeri Tiongkok, Korea dan Jepang ditandai dengan berakhirnya musim dingin. Dulunya, negeri Tiongkok dikenal sebagai negara agraris. Setelah musim dingin berlalu, masyarakat mulai bercocok tanam dan panen. Tibanya masa panen bersamaan waktunya dengan musim semi, cuaca cerah, bunga-bunga mekar dan berkembang.
Lalu musim panen ini dirayakan oleh masyarakat. Kegembiraan itu tergambar jelas dari sikap masyarakat yang saling mengucapkan Gong Xi Fa Cai, kepada keluarga, kerabat, teman, dan handai taulan. Gong Xi Fa Cai artinya selamat dan semoga banyak rezeki.
Adat ini kemudian dibawa oleh masyarakat Tiongha ke manapun dia merantau, termasuk ke Indonesia. Dulunya, pada masa Bung Karno, perayaan ini boleh dirayakan tapi ketika masa Orde Baru, perayaan Imlek dibatasi. Presiden Soeharto mengeluarkan SK yang isinya mengizinkan, namun dirayakan di tempat tertutup.
Sejak orde reformasi Imlek mengalami masamasa keterbukaan hingga sekarang. Imlek tak lagi sebatas dinikmati komunitas Tionghoa, namun melebar ke seluruh kota, berikut pernik perniknya: dodol, baju merah, angpao, dan tarian Barongsai. Kenapa Barongsai? Sejumlah literatur mengungkapkan tarian Barongsai sering ditampilkan dalam perayaan hari-hari besar Tionghoa, salah satunya saat perayaan Imlek. Menurut bahasa Cina, Sai artinya Singa dan dianggap sebagai ‘’raja binatang’’. 
Ceritanya dulu di Negeri Tiongkok, di setiap rumah pejabat tinggi ada dua patung Singa. Di samping untuk menjaga keselamatan, patung Singa dinilai membawa kemegahan, sekaligus juga membawa kebahagian dan rezeki. Entah apa sebabnya, Barongsai menjadi tarian pada setiap keramaian yang sifatnya agung.
Namun, bukan hanya sekadar tradisi turun- temurun, berbagai ciri khas Imlek ternyata memiliki filosofi tersendiri
Setiap kegiatan persiapan menjelang Imlek dan ketika Imlek, serta kuliner dan ornamen khas Imlek bukan tanpa alasan. Semua hal tersebut memiliki falsafah tersendiri,” 
Misalnya, tradisi bersih-bersih rumah sejak seminggu sebelum perayaan Imlek.
“Bersih-bersih rumah ini dimaksudkan untuk menyambut kedatangan para dewa, seperti dewa rezeki dan dewa dapur,” Bahkan, warga Tionghoa mengoleskan madu di mulut patung dewa yang ada di dapur (dewa dapur). “Madu itu kan manis. Hal ini bertujuan agar dewa dapur yang sudah datang akan memberitahukan berita yang baik-baik saja dalam rumah tersebut,”
Uniknya, ketika Imlek, warga Tionghoa justru dilarang untuk menyapu. “Makanya, bersih bersih harus dilakukan sejak seminggu sebelumnya.
Karena jika menyapu saat Imlek, rezeki yang sudah masuk ke dalam rumah tersebut, dikhawatirkan akan hilang,” 
Imlek Tiongkok atau Festival Musim Semi sama seperti Hari Natal di Barat adalah hari raya tradisional yang paling besar di Tiongkok. Meskipun seiring dengan perubahan zaman, isi yang terkandung dalam Imlek dan cara merayakannya sudah berubah, tapi Imlek dalam kehidupan rakyat Tiongkok tetap berposisi penting tak tergantikan.
Sebagai gambaran, Imlek Tiongkok konon sudah bersejarah 4.000 tahun lebih. Tapi pada permulaan, hari raya itu tidak disebut sebagai Imlek, dan juga tidak dirayakan pada hari yang tetap. Kira-kira pada tahun 2100 Sebelum Masehi, rakyat Tiongkok pada waktu itu menyebut rotasi Bintang Jupiter sebagai “Sui”, yakni satu tahun, maka Imlek pada waktu itu disebut sebagai “Sui”. Pada tahun 1000 Sebelum Masehi, rakyat pada waktu itu menamakan Imlek sebagai “Nian”, dengan artinya panen.
‘’Menurut adat istiadat, Imlek dalam arti makro dimulai dari tanggal 23 bulan 12 Imlek, dan berlangsung sampai hari Cap Goh Meh yang jatuh pada tanggal 15 bulan pertama Imlek, dengan masa perayaan berlangsung selama tiga minggu,’’
Lain tempat, lain adat istiadatnya. Memang rakyat di berbagai daerah di Tiongkok mempunyai kebiasaan perayaan Imlek yang tidak sama, tapi tradisi seisi keluarga berkumpul untuk menyambut kedatangan Imlek pada malam tanggal 30 bulan 12 Imlek, yaitu malam menjelang Imlek adalah kebiasaan yang sama baik bagi penduduk di bagian utara maupun di selatan.
Memasang kuplet dan gambar tahun baru serta lampion berwarna-warni adalah kegiatan yang sangat digemari dalam menyambut Imlek.
Seiring dengan meningkatnya taraf hidup rakyat, perayaan Imlek pun lebih bervariasi.
Berpelesiran ke luar negeri menjadi pilihan bagi rakyat Tionghoa yang punya uang berlebih.
Sedangkan saya bersama keluarga merayakan Imlek dengan melihat atraksi baronsai saja sambil makan angkringan di Malioboro.......Gong Xi fa chai dab.......

Momentum sukses di tahun Naga air

Para peramal beropini dan membuat estimasi bahwa tahun 2012 ini merupakan tahun Naga air, tahun naga air dimaknai sebagai tahun perubahan, tahun yang sangat baik sebagai  momentum perubahan. Tahun yang penuh semangat untuk mencapai kemakmuran.

Tahun 2012 adalah tahun pencerahan. Tahun dimana terjadi perbaikan yang perbaikannya tampil nyata. Jika tahun 2011 banyak sekali kegagalan, banyak peristiwa panas yang akhirnya terblow-up dan membuat orang miris. maka tahun 2012 setelah imlek itu adalah tahun naga air yang sifatnya menjernihkan, mendinginkan, jadi yang sifatnya panas di tahun 2011 jadi di 2012.
wooooow.......wooooow....lintasan peluang emas...tahun keberuntungan kita semua,  benarkah?

Bagi kita yg telah mendedikasikan hidup bagi Kristus, semua waktu merupakan kesempatan besar, indah bahkan mulia karena kita persembahkan bagi kemuliaan TUHAN. opini dan estimasi orang tidak akan menggeser otoritas Alkitab yg adalah standar hidup untuk merangkul misteri masa depan dan sahabat yg memampukan kita berjuang secara konsisten hingga mencapai keberhasilan bersama TUHAN.
Memulai hidup ditahun naga air, tidak ubahnya dengan seluruh lintasan hari yg Allah percayakan kepada kita.
Walaupun berbeda durasi waktu yg Allah berikan pada masing-masing orang namun semua orang diberi kesempatan , potensi dan tujuan hidup yg sangat berharga untuk sebesar-besarnya memuliakanNya. Perkara yg harus dijawab setiap otrang adalah bagaimanakah kita meng-efektifkan hari-hari sebagai momentum yg menggairahkan dan bernilai abadi?

Belajar dari Agur bin Yake dalam Amsal 30: 29-33

30:29Ada tiga binatang yang gagah langkahnya, bahkan, empat hal yang gagah jalannya, yakni:
30:30singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun.
30:31Ayam jantan yang angkuh, atau kambing jantan, dan seorang raja yang berjalan di depan rakyatnya.
30:32Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!
30:33Sebab, kalau susu ditekan, mentega dihasilkan, dan kalau hidung ditekan, darah keluar, dan kalau kemarahan ditekan, pertengkaran timbul.
Hasil akhir yg memuaskan selalu dimulai dengan langkah awal benar !
Kita selalu dapat belajar banyak perkara dari orang,  keadaan maupun lingkungan, sebagaimana Agur bin Yake mengajak kita belajar pada: singa, ayam jantan , kambing jantan dan perilaku raja.

Mereka semua mencerminkan karakteristik hidup optimis, tidak rendah diri, pantang menyerah Mereka juga hidup konsisten menurut naturya: berpenampilan kuat, (tidak loyo), berpotensi besar dan penuh semangat (gesit)
Ketiga binatang dan seorang raja adalah metafora dari KEKUATAN, KEKUASAAN, KEBERANIAN, KEUNGGULAN
Untuk mewujudkan momentum perubahan ditahun tahun yg harus kita lewati dibutuhkan:

I. MEMILIKI DAYA JUANG YG SUPER ayat.29-31
Keberhasilan masa depan bukanlah serangkaian keberuntungan namun akumulasi perjuangan yg tidak mengenal menyerah dengan keadaan.

Lance Armstrong, seorang atlet besar menjuarai Tour the France selama tujuh tahun berturut-turut tahun 1999-2005,  bahkan sebenarnya dia masih berpeluang menang lagi tetapi dia mengambil keputusan untuk beristirahat . Yang menarik dari kisah hidupnya adalah di tahun 1997 sementara dia terkena kanker prostat yang kemudian menyebar ke paru-paru dan otaknya. Sesudah menjalani perawatan dan kemoterapi, tahun 1998 , Ia kemudian pergi ke club balap sepeda. Jelas tidak satupun perusahaan yg bersedia menjadi sponsornya untuk mengikuti balap sepeda. 

Siapa yang mau bekerjasama dengan orang seperti ini? 
Akhirnya satu club kacangan :"Postal America" bersedia mensponsori dan sebagai hasilnya, dunia tercengang dengan keberhasilannya menjuari turnamen tingkat dunia.


Dari seorang yang sudah tidak memiliki kemungkinan untuk hidup tetapi memiliki semangat juang tinggi hingga berhasil. Apa rahasia dibalik suksesnya? 
Ia berujar bahwa "Segalanya mungkin. Anda dapat mengatakan bahwa Anda memiliki kesempatan-90% atau kesempatan-50% atau kesempatan-1%, tapi Anda harus tetap percaya, dan Anda harus berjuang.” Dokter sudah mengatakan tidak ada kesempatan  buat dia untuk hidup, tetap dia mempunyai daya juang yg sangat tinggi

Kesuksesan tidak ditentukan dari berapa banyak kemampuan yang kita miliki.
Dari statistik: orang yang memiliki IQ tinggi belum tentu menjadi orang yang sukses dalam hidup ini. Tetapi kesuksesan itu ditentukan oleh berapa besar gelora semangat  yang ada di dalam hati kita.

Singa, ayam jantan, kambing jantan memiliki karakteristik yang sama: yaitu mereka tidak pernah pantang mundur. Bukan ditentukan oleh kemampuan kita tetapi semangat dan keberanian untuk mengerjakan sesuatu.

Rasa takut adalah hal yang natural di dalam hidup kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan, keputusan apa yang harus kita ambil, apakah itu benar atau tidak, kita adalah manusia yang terbatas, Namun tidak berarti rasa takut itu akhirnya mencegah dan menghambat kita untuk melangkah.

Segala kesempatan  pasti bermuatan resiko, namun  itu bukan menjadi alasan bagi kita untuk berhenti melangkah.
Dua hal yang sering menjadi fakto penghambat laju keberhasilan:

a. PERSEPSI ORANG LAIN (Penghalang eksternal)

Sudut pandang orang lain terhadap kita, kritikan-kritikan orang, kalimat-kalimat yang diucapkan orang . Harapan baik kita adalah selalu berusaha ingin menyenangkan mereka. Sampai kapanpun kita sulit bisa menyenangkan semua orang di dalam hidup ini. Yang terbaik adalah kita mendengarkan dengan bijaksana apa yang menjadi nasehat seseorang, tetapi lakukan sesuatu tetap di dalam keputusan sendiri. 

b. PERASAAN TAKUT (Penghalang internal)


Ketakutan dapat menjadi kekuatan besar yg merampas semangat dan keberanian kita untuk menghadapi hidup yg nyata. Hanya karena ramalan tahun 2012 tidak sesuai dengan harapan,  warna hidup kita menjadi tidak bergairah, dicekam perasaan gagal dan miskin dengan pengharapan untuk maju.


Apapun kata orang, Jadikan Alkitab sebagai dasar semua tindakan kita, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah memberikan beban yang lebih besar dari kapasitas diri manusia. Pada waktu kita mendapatkan kesempatan di depan, pakailah sebagai momentum memulai perubahan, segera ambil, beranilah bertindak, jangan ragu. karena kesempatan yg sama tidak akan datang kedua kalinya.

Bil.14:24, Tuhan berkata, “Tetapi hambaKu Kaleb, karena lain jiwanya dan dia mengikut Aku dengan sepenuhnya maka dia akan Kubawa masuk ke negeri yang Kujanjikan itu…” Kemudian Yos.14:10, Kaleb mengatakan “…jadi sekarang aku telah berumur 85 tahun hari ini. Aku masih sama kuat dengan pada waktu aku disuruh Musa 40 tahun yang lalu…”

Di ulang tahun ke 85  Kaleb mengatakan dia masih memiliki spirit yang sama dengan 40 tahun yang lalu. Tentu bukan dalam pengertian fisiknya yang sama, tetapi spiritnya dalam menggenapi janji Tuhan, masih punya keinginan untuk mengerjakan hal yang belum terjadi itu. Sampai Tuhan secara definitif berkata bahwa Kaleb memiliki roh yg berbeda dengan yg lain. 

Thomas Edison sendiri mengatakan: "banyak orang akhirnya tidak sukses bukan karena dia tidak cukup berusaha, tetapi karena dia berhenti satu langkah sebelum kesuksesan itu tiba. "

Apapun kesulitan, apapun tantangan yang kita alami, percayalah setiap kesempatan pasti ada tantangan. Seharusnya setiap orang Kristen harus memiliki hidup yang jauh lebih optimis, jauh lebih bergairah, jauh lebih indah dan lebih berani dibanding mereka yg belum percaya Tuhan. apa yang akan kita kerjakan untuk keluarga, pekerjaanTuhan, untuk siapapun lakukanlah dengan segenap hidup.


II. MEMILIKI KARAKTER YG HUMBLE (rendah hati) ayat.32 dan 33

Ayam jantan yang angkuh, dan raja yang berjalan diapit oleh tentaranya.
Yang punya otoritas, kekuatan dan peluang yang besar sekali, Maka diingatkan baik-baik tentang bahaya yang bisa menjatuhkan diri sendiri, yaitu kesombongan yg berpotensi konflik dengan orang lain. 

Kita yg dianugerahi Tuhan dengan kekuatan, punya kekuasaan dan segala fasilitas, bukan dalam kapasitas untuk show of force (unjuk kebolehan) guna merebut kemuliaan diri. 
Yang Tuhan ajarkan adalah PERCAYA DIRI, konsisten bekerja, bersemangat dan pantang menyerah
Ayam jantan itu angkuh, sebenarnya lebih cocok diterjemahkan confident, punya keberanian, punya kemampuan, optimisme. Confident karena didorong oleh kesadaran memiliki kemampuan, bakat, bisa mengerjakan dengan berani, maka akan berhasil.

Agur mengingatkan bahaya kesombongan. Bagaimana kita menjadi orang Kristen yang memiliki fighting spirit, berani untuk mengerjakan sesuatu, semangat membara tetapi pada akhirnya membakar orang lain. Orang-orang yang memiliki temperamen yang kuat sering berdampak mengorbankan orang lain disekitarnya.  Jagalah potensi diri yg dianugerahkan Tuhan secara sadar atau tidak berdampak negatif pada orang lain.

Tidak peduli tahun apapun yg harus kita lintasi, bukan pada tahun apa (kelinci emas, naga air, tikus) kita hidup tetapi bersama siapa kita sekarang hidup dan untuk siapa kita hidup. Jika kita hidup berpusatkan pada Kristus, dapat dipastikan RohNya akan melengkapi kita dengan daya juang yg tidak kenal menyerah sekaligus kerendahan hati yg memuliakan Tuhan yg berguna bagi sesama. Amin,
have nice day all..................GBU


by haris Subagiyo


Minggu, 15 Januari 2012

Masih Relevankah Kutuk Keturunan ?

“Sebuah Evaluasi Singkat Terhadap Ajaran Kutuk Keturunan”
Apakah ajaran kutuk Keturunan ini Alkitabiah?
  • “Ya”, kata beberapa pelayan Injil seperti Neil Anderson dan Marilyn Hinckey.
Dasar Alkitab yang paling sering mereka gunakan:
  • Keluaran 20: 5 - “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku…”
Tanda-tanda dari mereka yang mengalami “kutuk keturunan”:
Biasanya para penganjur kutuk keturunan menggunakan Ulangan 28: 15-46 sebagai ayat pendukung. Derek Prince sebagai contoh, menyebutkan beberapa tanda yang menunjukkan adanya kutuk dalam diri seseorang adalah: (1) Gangguan kejiwaan atau emosi; (2) Penyakit menahun atau kambuhan; (3) Kemandulan, keguguran yang berlangsung berkali-kali dan penyakit kewanitaan; (4) Kehancuran rumah tangga dan keretakan dalam hubungan keluarga; (5) Kemiskinan; (6)Sering mengalami kecelakaan; (6) Banyaknya kasus bunuh diri dan kematian yang tidak wajar atau mati muda dalam suatu keluarga.
Evaluasi terhadap pandangan ajaran “kutuk keturunan”
· Tentang Keluaran 20:5. Para penganut ajaran kutuk keturunan biasanya hanya membaca ayat ini saja, tanpa menghiraukan konteks pembicaraan yang lebih luas. Memang benar dalam ayat ini Allah digambarkan sebagai Allah pencemburu yang membalaskan murkanya pada keturunan keeempat dan kelima. Namun perhatikan baik-baik, obyek dari murka Allah adalah para penyembah berhala, bukan orang percaya. Apa yang terjadi bila keturunan para penyembah berhala berpaling kepada Allah, secara otomatis kutuk tersebut dianggap tak berlaku. Perhatikan baik-baik ayat 6! Allah digambarkan sebagai Allah yang penuh kasih karunia yang menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang yang mengasihi dia dan berpegang pada perintah-perintahNya. Ayat ini secara otomatis diberlakukan kepada mereka, meski nenek moyang mereka berdosa di hadapan Allah.
· Sebuah ajaran tidak boleh diangkat dari satu bagian dari Alkitab dan melupakan bagian-bagian yang lain dari Alkitab. Perhatikan Yeh. 18: 22-32. “…Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.” Di sini terdapat sebuah perikop yang dengan tegas menyanggah adanya ide tentang kutuk keturunan.
· Perjanjian Baru dengan lebih tegas memberikan gambaran bahwa hidup dari orang-orang beriman adalah hidup yang benar-benar merdeka (Yoh 8: 36) karena kutuk yang harus mereka tanggung telah ditanggung sepenuhnya oleh Yesus Kristus (Gal 3:13).
Kesimpulan:
· Ajaran kutuk keturunan kurang bisa dipertanggungjawabkan secara Alkitabiah. Lalu pertanyaannya adalah: “kenapa populer?” Di sini, penjelasan psikologis dan sosiologis mungkin bisa memberikan jawaban. Manusia modern adalah manusia yang hidup dalam suasana kehidupan yang serba cepat, yang menawarkan solusi “instant” atas segala masalah. Kehidupan Kristen pada kenyataannya tidak melepaskan kita dari segala macam problema kehidupan. Kita sudah Kristen, kenapa tetap kekurangan. Kita sudah Kristen kenapa mengalami perceraian. Kita sudah Kristen kenapa kita mengalami kemalangan. Kita sudah Kristen kenapa tetap sakit. Solusi yang paling cepat dan masuk akal terhadap masalah ini bagi orang Kristen modern adalah: karena anda masih terikat dengan kutuk! Jadi mari kita patahkan kutuk itu, supaya masalah tuntas tas! Padahal problema sesungguhnya belum tentu pada apa yang dipercayai sebagai kutuk itu sendiri. Problema perceraian dalam rumah tangga Kristen sebagai misal, alih-alih disebabkan oleh “kutuk”, lebih disebabkan oleh gaya hidup modern kita yang cenderung materialistis dan kurang mementingkan hubungan antar-pribadi.
· Hal yang tak kalah pentingnya adalah kecenderungan dari tiap manusia untuk menolak penimpahan kesalahan pada dirinya sendiri. Ketika dia gagal, dia cenderung untuk mencari obyek dari kegagalannya. Yang paling muda dijadikan “kambing hitam” di sini adalah adanya “kutuk”.
· Yang terakhir, yang perlu kita camkan adalah kecenderungan manusia untuk memahami segala-segalanya dan penolakannya untuk merangkul misteri. Padahal kehidupan itu sendiri penuh misteri. Ketika manusia menuruti obsesinya ini, maka ia akan cenderung untuk menjelaskan segala sesuatu, bahkan yang tak terjelaskan. Kenapa orang benar menderita? Kenapa orang beriman mengalami kemalangan?” Alkitab tidak memberikan jawaban yang definitif. Yang ada adalah jawaban yang samar. Yang ada adalah sebuah misteri. Yang ada adalah bukannya jawaban terhadap pertanyaan “why (mengapa) kita mengalami ini semua padalah kita orang beriman?” tetapi “how (bagaimana) kita menghadapi ini semua sebagai orang beriman?”. Anehnya penginjil-penginjil masa kini berusaha menyederhanakan masalah ini dengan sebuah jawaban yang terlalu naif: - adanya kutuk! Dengan jawaban ini, mereka mungkin mampu memuaskan keingintahuan sebagian dari kita. Tapi sayang dengan menolak “misteri kehidupan” mereka tidak berjalan dalam jalan yang ditempuh penulis-penulis kitab suci dengan berani merangkul misteri ini.