Kamis, 21 April 2011

From Glory to Glory


Filipi 2 : 1-


2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama  , menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,   2:6 yang walaupun dalam rupa Allah ,  tidak menganggap kesetaraan dengan Allah   itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan   diri-Nya sendiri  , dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia  2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,   bahkan sampai mati di kayu salib.   2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia  dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, k  2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut l  segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,   2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, n " bagi kemuliaan Allah, Bapa!

From Glory to Glory.
Dapat dimengerti dengan definisi: ’from one degree of glory to another degree of glory’. 
Dari satu titik kemuliaan menuju kepada kemuliaan yang semakin besar, 
dari satu tingkat kemuliaan menuju pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi.


Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga 1  selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. l 


Allah sangat meninggikan Dia j  dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, k  2:10supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut l  segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, m  2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, n " bagi kemuliaan Allah, Bapa!


ini adalah kemuliaan yg paling puncak ( ultimate)


I. Tidak ada Kemuliaan tanpa TUJUAN 
(Not Glory without Vision)
Menjalankan visi Tuhan haruslah dengan cara Tuhan Abraham contoh prodok gagal  mebnjalankan visi Tuhan sehingga persolan dari generasi terus berlangsung.

II. Tidak ada Kemuliaan Tanpa PENGORBANAN ayt.7-8
(Not Golry without Sacrified)
 .......telah mengosongkan   diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang hamba,  dan menjadi sama dengan manusia  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,   bahkan sampai mati di kayu salib.
Hal inilah yang benar-benar dikatakan dalam naskah Yunani, yaitu mengesampingkan kemuliaan (Yoh 17:4), kedudukan (Yoh 5:30; Ibr 5:8), kekayaan (2Kor 8:9), segala hak sorgawi (Luk 22:27; Mat 20:28), dan penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya (Yoh 5:19; 8:28; Yoh 14:10). "Pengosongan diri-Nya" ini tidak sekadar berarti secara sukarela menahan diri untuk menggunakan kemampuan dan hak istimewa ilahi-Nya, tetapi juga menerima penderitaan, kesalahpahaman, perlakuan buruk, kebencian, dan kematian yang terkutuk di salib.
Allah yg mengambil rupa sebagai manusia
Manusia yg memposisikan diri seperti hamba
Hamba yg yg berkepentingan atas seluruh hidupnya namun merelakan dirinya untuk terus berkorban dengan taat sampai titik darah penghabisan.
Turun dari kemuliaan menuju keheinaan adalah kondisi pegebornaban yg sangat tidak menyenangkan.
Turun dari tahta menuju titik nol adalah kondisi yg sangat menyakitkan. namun itu dikalakukan Tuhan Yesus dengan kasih untuk kita.

III. Tidak  ada Kemuliaan tanpa KETAATAN
(Not Glory without Obidience)
TUhan Yesus punya banyak kesempatan untuk batal taat
Memanggil 48.000 pasukan sorga



4) Meneladani Yesus Kristus (ay 5).
Kita hanya bisa sehati, sepikir dan seperasaan dengan Yesus kalau kita banyak bersekutu dengan Dia. Karena itu pikirkan: apakah saudara cukup memberi waktu untuk bersaat teduh, dimana saudara bisa sendirian dengan Tuhan?


III) Teladan Kristus Yesus:
1) Yesus adalah Allah.
Ay 6: 'walaupun dalam rupa Allah'.
KJV: 'being in the form of God' (ada dalam rupa Allah).
a) Kata 'being' itu dalam bahasa Yunani adalah HUPARCHON dan ini menggambarkan seseorang sebagaimana adanya secara hakiki dan hal itu tidak bisa berubah ('It describes that which a man is in his very essence and which cannot be changed').
Karena itu, kalau dikatakan bahwa Yesus itu 'being in the form of God', maka itu berarti bahwa Yesus adalah Allah dan ini tak bisa berubah. Yesus ada 'dalam rupa Allah' haruslah diartikan bahwa Yesus betul-betul adalah Allah.


2) Yesus menjadi manusia (ay 6b-7).
Ay 6b-7 ini dijadikan dasar suatu ajaran sesat yang disebut Teori Keno-sis, yang mengatakan 


a) Kristus tetap adalah Allah, dan keilahianNya tidak berkurang, tetapi disembunyikan.
Calvin:
"Christ, indeed, could not divest himself of Godhead; but he kept it concealed for a time, that it might not be seen, under the weakness of the flesh. Hence, he laid aside his glory in the view of men, not by lessening it, but by concealing it" (= Kristus tidak bisa melepaskan dirinya sendiri dari keilahian-Nya; tetapi menyembunyikannya untuk sementara waktu, supaya tak kelihatan, di bawah kelemahan daging. Jadi, Ia mengesampingkan kemuliaanNya dalam pandangan manusia, bukan dengan menguranginya, tetapi dengan menyembu-nyikannya).
b) Kristus direndahkan dengan mengambil / menambahkan hakekat manusia pada diriNya.
Seseorang mengatakan:
"Christ was lowered not by losing, but rather by taking" (= Kristus direndah-kan, bukan dengan kehilangan, tetapi dengan mengambil).


3) Yesus merendahkan diri, lalu taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (ay 8).
Akibatnya: Allah meninggikan Dia (ay 9-11).
Sebagian dari peninggian / pemuliaan itu sudah terjadi, yaitu pada waktu Yesus bangkit, naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah.
Tetapi peninggian / pemuliaan yang dilukiskan dalam ay 10-11, dimana setiap lutut akan bertelut di depan Yesus dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, baru akan terjadi pada saat Yesus datang kembali untuk ke dua kalinya. Pada saat itu maka:
  • Malaikat dan orang kristen yang sejati akan berlutut dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dengan sukacita.
  • Setan dan orang-orang yang tidak percaya akan berlutut dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dengan terpaksa, dan mereka tidak akan diampuni sekalipun ada pengakuan seperti itu (bdk. Mark 5:6-8).
Karena itu, kalau saat ini saudara bukan orang kristen yang sejati, dari pada saudara dipaksa untuk berlutut dan mengakui Yesus sebagai Tuhan pada akhir jaman, berlututlah di depan Yesus dan akuilah Dia sebagai Tuhan dengan sukarela, pada saat ini juga!
Kesimpulan:
Teladan Yesus adalah:
  • rendah hati.
  • tidak egois.
  • rela berkorban demi orang lain.
Kalau kita mau menuruti teladan ini, maka:
a) Gereja akan bisa bersatu.
b) Sama seperti Yesus, kitapun akan ditinggikan oleh Allah (bdk. 1Pet 5:6).
Maukah saudara menuruti teladan Yesus?


metode itu G.L.O.R.Y :
G -> God center
L -> Loyal to process
O -> Obey the truth
R -> Real spirit of excelent
Y -> Yeald your heart





Running A Church,yaitu hanya sekedar menjalankan, mengerjakan segala aktivitas atau kegiatan yang memang sebagaimana sebuah gereja harus dilakukan. Running a church yang dimaksud yaitu mengenai gereja dimana didalamnya ibadah harus berjalan dengan baik, ibadah itu harus berjalan setiap minggu sebagaimana gereja-gereja harus melakukan ibadah tersebut. Didalam ibadah itu harus ada pemimpin yang baik dan pengkhotbah yang baik. Segala aktivitas ini menjadi pemikiran dari Gembala Sidang dan para hamba Tuhan, dimana jemaat setiap minggu akan datang, sehingga harus dipikirkan dengan baik, ada puji-pujian yang baik, pemusik yang baik, ada pemimpin yang baik bahkan khususnya ada pengkhotbah yang baik. Bagaimana agar jemaat semakin bertambah banyak, bagaimana jemaat tetap konsisten dan tidak menurun. Semua pemikiran dan semua aktivitas ini cenderung hanya sekedar Running A Church atau sekedar pokoknya gereja bisa berjalan dari satu minggu ke satu minggu berikutnya dan seterusnya. Pertanyaan-nya adalah akan dibawa kemanakah jemaat yang dipercayakan Tuhan didalam gereja ini, menjadi jemaat yang seperti apakah mereka? Apakah hanya sekedar ke gereja, berbakti, mengikuti pelayanan ini-itu, dan sebagainya?
Semua aktivitas itu perlu, itu hal yang baik tetapi bila kita berhenti sampai disitu saja, maka gereja  akan menjadi gereja yang tidak ada artinya, gereja yang hanya akan menjadi gereja yang Running A Church. Hanya sekedar menjalankan tanpa menjadi gereja yang sebenarnya Tuhan kehendaki, Tuhan harapkan dan inginkan. Untuk itu kita perlu menggumuli apa yang Tuhan kehendaki dengan kehadiran sebuah gereja. Hal inilah yang seharusnya menjadi sasaran yang harus dicapai oleh gereja di tengah-tengah dunia
Ketika menggumuli panggilan ini, maka ada sebuah istilah dalam Alk
2 Kor 3:18, juga dikatakan T. Kadangkala kita merasa sulit untuk menjalani hal ini. Namun menariknya dalam perikop ini Paulus mengaitkan realita pertumbuhan satu kemuliaan ke kemuliaan yang lainnya dengan peran Tuhan dan bukan manusia. Ayat 18 dikatakan, ’... kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh...’ Mungkin kita mengalami apa yang disebut Circle Of Sin, lingkaran dosa yang menjadikan kita seperti kecanduan sehingga sulit terlepas, tetapi ingatlah dalam ayat 17 Paulus berkata, ’dimana ada Roh Allah disitu ada kemerdekaan. Dua ayat ini menjadi sumber kekuatan, sumber penghiburan dan menjadi sumber dimana proses



Nas : Fili 2:6
Pada hakikatnya Yesus Kristus selalu adalah Allah, setara dengan Bapa sebelum, selama, dan sesudah masa hidup-Nya di bumi (lih. Yoh 1:1Yoh 8:58; 17:24Kol 1:15-17;
lihat cat. --> Mr 1:11;
lihat cat. --> Yoh 20:28).
[atau ref. Mr 1:11Yoh 20:28]
Bahwa Kristus "tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan" berarti bahwa Ia melepaskan segala hak istimewa dan kemuliaan-Nya di sorga agar kita di bumi ini dapat diselamatkan.
  4  Full Life : TELAH MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI.
Nas : Fili 2:7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar