Jumat, 02 Desember 2011

Menikmati Kelegaan Memikul Beban

"Marilah kepada-Ku  semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan  kepadamu" Matius 11 : 28


Popularitas panggilan Tuhan Yesus bagi semua orang untuk menerima kelegaan hidup menjadi daya tarik yg sangat menggairahkan, secara khusus mereka yg sedang memikul beban persoalan.

Bahkan ayat ini merupakan headline para pengkotbah KKR,yg terpampang menyolok sebagai banner propaganda untuk merebut perhatian orang supaya datang menerima pemulihan hidup, jalan keluar dan penyelesaian semua persoalan hidup: sakit penyakit, krisis ekonomi, keretakan hubungan keluarga, belum dapat jodoh, sulit dapat pekerjaan dll. sepertinya kehadiran ayat ini sudah menjawaban awal yg menjanjikan solusi.

Benarkah ayat tersebut merupakan panggilan bagi kita untuk menyerahkan totalitas persoalan pribadi kepada Tuhan? Tuhan sebagai pihak yg meng TAKE OVER tanggungjawab kita?
Realitanya mengapa semua orang yg percaya bahkan mereka yg melayani pekerjaan Tuhan tetap dalam kondisi memikul persoalan, masih ada sakit, kesulitan keuangan, kegagalan, hambatan pekerjaan dll.?


Dibutuhkan kejernihan dalam memahami ayat tersebut secara kontekstual, supaya panggilan Tuhan tersebut tidak teraniaya dengan kepentingan kita!

Biarlah Alkitab menterjemahkan secara obyektif maknanya sendiri tidak boleh diukur berdasarkan kesesuaian pengalaman , kebutuhan ataupun konsep subyektif kita. 

Eksposisi Matius 11 :25-29

KELEGAAN DARI PENGENALAN ALLAH
Dimulai dari doa Tuhan Yesus yg mengucap syukur karena Allah, TUHAN langit dan bumi berkenan menyatakan rahasia kebenaran , yaitu mengenal pribadi Allah Bapa dalam Tuhan Yesus.
rahasia Ilahi: mengenal Allah semesta alam secara pribadi, memporoleh otoritas Allah , untuk mengenal rahasia Allah tidak bersyaratkan menjadi orang pandai atau bijaksana secara umum justru menjadi orang yg tidak terpandang, tidak terpelajar, berpikir sederhana     ­­­
PELUANG KESEMPATAN ANUGERAH CF Bapa Tuhan langit dan bumi vs orang kecil. Allah sanggup bekerja dalam diri orang2 yg rendah, sederhana, tidak terpelajar, tidak terpandang, dianggap hina dan lemah. Ucapan syukur Tuhan Yesus berkaitan dgn JIWA BESAR ALLAH Tuhan semesta alam, Tuhan langit dan bumi namun bersedia bukan saja menerima, bersahabat tetapi juga bekerja bersama orang lemah.
Allah maha besar dan tidak terbatasbersedia MENYINGKAP RAHASIA KEILAHIANNYA dalam diri manusia yg sangat terbatas
Allah yg sangat jauh LEVELkaulitas  karakter dan kapasitas diriNya namun tidak merasa malu, bersekutu bersama manusia yg rendah, fana, kecil dan tidak berarti.
Perbandingan antara “Tuhan langit bumi” dgn “orang kecil” menjelaskan hukum kemustahilan, ketidakmungkinan tetapi realinya menjadi mungkin karena anugerahNya Allah tidak main dengan usahanya yg bersungguh 2 mau bekerja didalam hidup manusia. Ini adalah KESEMPATAN BESAR, ini adalah ANUGERAH YG SEMPURNA,lebih dari emas yg murni, lebih dari mutiara yg sanagt berharga…..KESEDIAANN ALLAH untuk bekerja dalam diri kita tidak dapat dipandang rendaha atau murahan. Ini pekerjaan besar!!!!!!
POLA Bekerjanya Allah dalam pribadi manusia adalah perkara yg memperkenankan hati Allah
Allah bekerja dalam diri manusia untuk membangun hubungan yg dinamis (ayat.27) pengenalan sinergis /harmoni antra Allah Bapa dan TY
Allah bekerja dalam diri manusia untuk membangun mutu kehidupan yg produktif. (ayat.27) lebih dari kehidupan yg bermutu dan berhasil tetapi berkenan
Allah dengan kebesaran jiwanya, dgn segala kapasitasnya, kuasa dan kasihNya secara serius menggarap hidup manusia untuk menjadi PRIBADI YG UNGGUL/ BERKUALITAs
Kehidupan bersama dgn Tuhan sangatlah MAHAL jika harus disia siakan
Relasi bersama Tuhan sangatlah MULIA jika hanya dipenuhi dengan perkara yg hina
Hidup bersama dengan Tuhan, seharusnya merupakan peragaan kehidupan yg dinamis, produktif, menyenangkan, memancarkan berkat, mengubahkan lingkungan, tetapi tidak sedikit justru kita tenggelam dalam kelesuan hidup, merasa tidak berdaya, stagnasi bahkan menyerah kalah. Kita menjadi seorang yg sering kepayahan memikul beban diri sendiri dan berputar dalam urusan yg tidak abadi. Kita menjadi orang yg tidak dapat menikmati kekristenan yg sejati. Sehari-hari kita hanya focus dengan persoalan dan kebutuhan pribadi. Doa dan perjuangan hidup kita bukan untuk mengejar Tuhan, keabadaian hidup tetapi terkurung dengan masalah personal dan urusan jasmani belaka.

Tuhan Yesus hendak mengembalikan kita menjadi pribadi yg KUAT, BERPOTENSI, GIAT MEMBANGUN KEABADIAN sehingga Dia mengundang “marilah kepadaKu semua yg letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.



TY Mengundang semua orang untuk datang secara personal kepadaNya
TY memberi kesempatan yg sama
TY tidak memaksa
TY memberikan jalan keluar, solusi
TY meminta respon kita
Apakah Tuhan mau mengambil alih semua persoalan kita? Tidak
Tuhan tidak akan pernah merusak karakter umatNya sendiri  dgn cara membiarkan kesalahan tetap terjadi
Dua hal yg Tuhan nyatakan:
1.      Tuhan mengerjakan baganNya sendiri, sebagai Tuhan langit dan bumi, yg memiliki kekuasan tiada batas, itu tidak perlu diragukan lagi. Hanya orang Kristen yg belum dewasalah yg mempersoalkan KEPERCAYAAN kepada Tuhan.lebih dari kepercayaan yg sudah kita bangun, saatnya kita bekerja bersama Tuhan
2.      Manusia mengerjakan bagiannya sendiri, dengan bertanggungjawab mengelola hidupnya secara maksimal. Ini tidak didapat dari sekedar mendengar kotbah tetpi harus belajar secara langsung menghadapi persoalan demi persoalan.
Siapakah yg diundang?
                      semua
                                yang letih lesu
                                              dan
                                         berbeban berat,
                                                                 Aku akan memberi kelegaan kepadamu
Kelegaan Yunani “ ana pauso”: adalah istirahat yg Tuhan berikan, Tuhan membuat kita beristirahat  secara kuat, berulang-ulang, kuat, bermutu; jiwa yg tenang, yg dapat menikmati kehadiran Tuhan, jiwa yg tenang yg dapat menikmati nilai kekekalan.
Jiwa yg tenang bukan saat tidak ada persoalan, sakit, krisis ekonomi, kegagalan dan semua berjalan serba beres. Kita masih hidup didunia dengan berbagai kesibukan keinginan dan persoalannya masih dipengaruhi dan terikat dengan kebutuhan dunia ini, kita namun tidak tenggelam dalam kefanaan hidup, hidup bersama Tuhan

APA RELEVANSINYA
“kelegaan”  dengan memikul  beban ? penawarannya sepertinya hendak melepaskan beban, memberi kekuatan baru, napas yg segar, bebas dari belenggu persolan  tetapi mengapa harus dengan cara memikul beban lagi.
Kelegaan konsep manusia adalah hidup terbebas dari persolan, semua persolan beres, selalu diberi jalan keluar yg mudah, tidk ada sakit, tidak ada persoalan keuangan, tidk ada persoalan hub keluarga, tidak ada hambatan yg berarti.
Banyak orang

ayat 29 Pikullah kuk yang Kupasang 
Kuk adalah palang kayu dengan jepitan vertikal yang memisahkan kedua binatang penarik sehingga bersama-sama dapat menarik beban berat.[1] Kuk, di dalam Alkitab dipakai untuk menggambarkan sebuah kesukaran hidup sebuah bangsa atau ketaatan paksa.[1] Hal ini terdapat dalam Kitab Yeremia 27 ayat 2 yang mengatakan "Yeremia memakai kuk pada lehernya sebagai lambang beritanya bahwa Kerajaan Yehuda akan tunduk kepada Kerajaan Babel.[1] Selain itu juga terdapat dalam Injil Matius 11 atay 29-30, Yesus berbicara :
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.[1]
Selain kedua makna di atas, kuk dalam Alkitab dan kekristenan saat ini dimaknai sebagai ketundukkan kepada Allah.[1] Salah satunya disimbolkan dengan stola yang dipakai para imam, pendeta ketika memimpin sebuah ibadah.[2] Stola sendiri berupa kain panjang yang dipakai pada leher baju seorang imam atau pendeta, atau pengajar, agar apa yang diajarkannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Tradisi ini muncul di Gereja Timur mulai abad ke 4.[2]
kuk adalah alat bajak yg dengan sengaja dipergunakan petani tradisional untuk membajak sawah. Petani tersebut tidak bermaksud menghajar lembu, menyengsarakan atau melukai, tetapi diajak untuk HIDUP EFEKTIF, BEKERJA SECARA HARMONI dan BEKERJA.  JADI kuk adalah alat  HARMONISASI kerja, supaya kerja terkendali, teratur dan berdayaguna.namun harus diakui bahwa kuk secara materi memiliki berat dan membebani langkah tetapi kuk itu dipergunakan secara terbatas saat lembu melakukan kerja pembajakan sawah…..tidak setiap hari membajak
Tuhan Yesus tidak mengambil alih (take over) seluruh beban yg kita pikul namun mengajari kita untuk beroleh kekuatan, punya daya tahan /juang hingga menghasilkan produktivitas yg tinggi. Jadilah kuat bersama dengan Tuhan
         dan
         belajarlah pada-Ku, --------------------belajar dari Tuhan
                                      karena Aku lemah lembut
                                                          dan
                                                          rendah hati
                                                           dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab
                  kuk yang Kupasang itu enak
                                                         dan
                                                        beban-Kupun ringan."


Mengubah memikul beban berat dan letih lesu menjadi memikul beban enak dan ringan
Kondisi TETAP MEMIKUL BEBAN masalahnya sekarang beban itu bukan lagi siksaan penderitaan tetapi menjadi kesukaan sehingga terasa enak dan ringan
Konsep kelegaan dan ketenangan jiwa bukanlah hidup tanpa persoalan tetapi mengelola persoalan bersama Tuhan, belajar dari Tuhan. Terjadi perubahan paragraph dari memikul beban sendiri sampai kelelahan menjadi memikul kuk dari Tuhan sehingga merasa senang dan terasa ringan.
Jadi kelegaan yg Tuhan berikan bukanlah TINDAKAN TUHAN yg membebaskan kita dari persoalan sakit penyakit, krisis ekonomi, keluarga, jodoh, pekerjaan dll tetapi mengubah KONSEP BERESPON YG BENAR TERHADAPPERSOLAN HIDUP.

A.     Miliki konsep hidup yg benar :Jangan merasa berjalan seorang diri karena kita berjalan bersama TUHAN SEMESTA ALAM yg memelihara hidup kita.
B.     Milikilah pengenalan secara pribadi dngan Allah
Belajarlah terus mengembangkan ketrampilan untuk mengatasi persoalan hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar