“Ingatlah akan isteri Lot.” Remember Lot’s wife.
Ini adalah salah satu ayat yang paling pendek di dalam Alkitab kita. Tetapi kalau sdr perhatikan dari ayat 20 di sana Tuhan Yesus berbicara tentang kedatangan kerajaan Allah atau lebih spesifik tentang kedatangan Anak Manusia, atau Tuhan Yesus datang kedua kalinya. Dan di tengah-tengah pembicaraan mengenai kondisi situasi orang-orang yang hidup di jaman akhir, tiba-tiba Tuhan Yesus menyelipkan satu perkataan yang sangat menarik sekali ini.
Beberapa tahun yang lalu ada seorang bapak dari negara Bangladesh yang mayoritas beragama Islam, bernama Usman Chudori. Dia iseng-iseng coba membuat application keUSA. Tiap tahun Amerika menerima sekitar 50.000 warga dari seluruh dunia untuk menjadi PR di sana. Ternyata bapak ini keterima. Bersama dengan keluarganya dia pindah menjadi imigran di sana. Dia tinggal di kota New York bekerja sebagai supir taksi. Penghasilannya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya dan dia termasuk orang yang relatif miskin di tengah-tengah kota yang begitu besar dan cosmopolitan itu. Selama bertahun-tahun dia hidup sederhana, pas-pasan sebagai supir taksi. Sampai suatu hari tiba-tiba dia dikenal di seluruh Amerika Serikat. Dia masuk channel televise, majalah, surat kabar. Apa yang terjadi? Kejadiannya sederhana saja. Suatu hari dia menunggu seorang penumpang di airportJFK, seorang wanita muda yang kaya. Dan betul saja, dia minta diantar ke salah satu tempat pemukiman elite. Setelah wanita ini sampai, dia turun dan bapak Usman pergi mengambil penumpang yang lain. Pada waktu penumpang lain hendak menaruh bagasinya ternyata wanita kaya tadi ketinggalan tasnya di sana. Bapak Usman ini kemudian memeriksa tas pertama, isinya sebuah laptop yang terbaru dan mahal. Kalau sdr menemukan barang seperti ini, diambil atau dikembalikan? Lalu dia membuka tas yang kedua. Isinya jauh lebih mahal daripada tas yang pertama sebab tas yang kedua isinya 31 biji cincin berlian. Kalau sdr menemukan barang ini, diambil atau tidak? Jangan-jangan ada yang bilang separuhnya saya ambil, separuh saya sumbangkan ke gereja. Maksudnya supaya hati nuraninya lebih tenang setelah mengambil barang orang lain. Bapak Usman membawa kedua tas ini ke kantor polisi. Polisi melacak wanita yang tadi turun dan singkatnya dia berhasil ditemukan. Tas itu dikembalikan kepada dia secara utuh. Karena senang, perempuan itu kasih uang $100 sebagai tanda terima kasih. Padahal perempuan itu sewaktu naik taksi pak Usman hanya memberi tips 30 sen saja. Begitu wartawan mengetahui peristiwa ini, malamnya pak Usman langsung diajak ke stasiun televisi untuk diwawancara. Salah satu pertanyaan yang diberikan kepadanya, “Kenapa bapak tidak ambil saja kedua tas itu?” Bapak Usman menjawab demikian, “All my life I try to be honest. Today is no different.” Sepanjang hidup saya berusaha menjadi orang jujur, hari ini tidak berbeda dengan hari sebelumnya.
Pagi ini dari perkataan dia saya ingin bertanya kepada sdr, yang saya maksudkan lebih daripada jujur dalam hal materi, keuangan, pekerjaan saja. Saya ingin bertanya apakah kita bisa bilang sepanjang hidup saya, saya adalah orang yang berusaha hidup jujur di hadapan Tuhan, dan sampai hari ini tidak berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Kalau kita pikirkan tema: Benarkah kita adalah orang Kristen yang sejati? Saya ajak sdr melihat Lukas 17 ini karena Tuhan Yesus berbicara tentang akhir jaman. Tiba-tiba di tengah-tengah pembicaraanNya, Dia meminta perhatian kita mengingat tentang satu orang yang reputasinya tidak baik. Seseorang yang dihukum Tuhan di Kejadian 19 pada waktu kota Sodom dan Gomorah mau dimusnahkan Tuhan. Tuhan mengasihani satu keluarga yaitu Lot, isterinya dan kedua anak perempuannya. Tuhan mengutus malaikat untuk menyelamatkan mereka dengan pesan jangan menengok ke belakang setelah keluar dari kota Sodom. Isteri Lot menengok ke belakang sehingga Tuhan menghukum dia menjadi tiang garam.
Dalam konteks akhir jaman, Tuhan Yesus tidak menyuruh kita mengingat orang yang lebih positif, misalnya Abraham, orang yang beriman itu. Tetapi Tuhan Yesus justru menyuruh sdr dan saya mengingat tentang isteri Lot. Maka pagi ini mari kita pikirkan apa maksud Tuhan Yesus dengan perkataan “Remember Lot’s wife” ini. Apa pengajaran yang Tuhan Yesus mau berikan kepada kita supaya kita memperhatikan sungguh-sungguh tokoh yang tidak punya nama itu?
Saya percaya ada 3 hal yang Tuhan Yesus ingin ajarkan kepada kita pagi ini. Yang pertama, pada waktu Tuhan Yesus menyuruh kita mengingat akan isteri Lot, saya kira isteri Lot ini adalah simbol laki-laki atau perempuan di akhir jaman yang mengaku orang beriman tetapi sebetulnya hatinya bercabang, orientasinya mendua. Kelihatannya seperti orang yang ikut Tuhan tetapi sebetulnya orang ini juga ikut dunia. Kelihatannya mencintai Tuhan, tetapi juga mencintai dunia. Kelihatannya sebagai pengikut setia Tuhan, tetapi juga adalah pengikut setia dari dunia dan segala isinya. Kenapa isteri Lot itu menengok ke belakang sesudah dia keluar dari Sodom dan Gomorah, padahal sudah diingatkan untuk tidak menengok? Kebanyakan penafsir mengatakan isteri Lot tidak tahan meninggalkan segala sesuatu, propertinya, barang-barangnya, harta bendanya yang ditinggalkan di Sodom. Dia begitu mencintai segala sesuatu yang dimilikinya lalu dia tidak tahan sehingga menengok ke belakang. Menarik sekali kalau kita membaca ayat sebelumnya di ayat 31 ada kalimat pada waktu berbicara mengenai kedatangan Anak Manusia yang kedua kalinya, Tuhan Yesus mengatakan, “Barangsiapa hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah dia turun untuk mengambilnya.” Kedatangan Anak Manusia itu cepat sekali, seperti kilat yang menyambar dari timur ke barat. Mestinya tidak ada waktu, mestinya tidak ada kesempatan untuk kembali lagi mengambil property, harta benda, barang-barang berharga yang dimiliki dan dicintai di dunia ini.
Jadi Tuhan Yesus sudah bilang sdr dan saya sebetulnya sudah tidak memerlukan barang yang ada di dalam dunia ini. Apa yang sdr cintai, barang-barang dari dunia ini, coba sdr catat, mungkin banyak sekali. Orang yang hidup sekarang ini di kota besar barang-barangnya begitu banyak. Consumer-minded society. Begitu gampang tertarik kepada barang-barang. Tidak terlepas juga orang Kristen. Saya perhatikan orang-orang yang banyak uang, bilang wajar saya harus spend membeli barang-barang. Wajarlah kalau itu kebutuhan. Tetapi kita sulit sekali membedakan atau mencegah yang namanya keinginan dengan kebutuhan. Yang betul-betul menjadi minimum requirement yang harus dimiliki, dengan sesuatu yang namanya keinginan atau kepuasan. Begitu banyak orang tidak pernah puas dengan segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Kalau sdr dan saya adalah orang itu, siapkah kita memasuki surga yang mulia, terutama pada waktu Yesus datang kembali begitu cepat seperti kilat menyambar, tidak ada kesempatan lagi. Dan kalau ada orang yang masih mencintai harta bendanya dan berusaha mengambilnya, barangkali dia tidak bersama dengan Tuhan Yesus di surga yang mulia. Toh di surgapun tidak perlu BMW, tidak perlu jam tangan Rolex, tidak perlu diamond ring. Kita tidak membawa apa-apa masuk ke dalam dunia ini, kita tidak membawa apa-apa juga meninggalkan dunia ini. Pakaian yang mahal, tas yang mahal, tidak diperlukan di surga yang mulia, karena darah dan daging tidak ada bagian di dalam kerajaan surga. Sekarang ini saya menanyakan hal yang serius, sdr lebih mencintai dunia ini atau lebih mencintai Tuhan? Sebab firman Tuhan mengatakan janganlah kamu mencintai dunia ini dengan segala isinya. Sdr akan punya hati yang bercabang dan sdr tidak siap karena orientasi hidup sdr kepada kebendaan, sdr tidak akan siap kalau Tuhan Yesus datang kedua kali.
Yang kedua, mengapa Tuhan Yesus menyuruh kita mengingat akan isteri Lot? Karena isteri Lot adalah simbol laki-laki atau perempuan di akhir jaman yang sudah dengar firman Tuhan tetapi orang ini berani sekali firman Tuhan itu diabaikan saja. Tuhan mengirimkan malaikatnya datang menyampaikan pesan dari Tuhan untuk meninggalkan Sodom dan Gomorah. Lalu ada perintah dan larangan isinya tidak boleh menengok ke belakang. Isteri Lot ini mewakili banyak laki-laki dan perempuan di akhir jaman yang berani sekali mengabaikan firman Tuhan. Dia menengok ke belakang, dia melanggar perintah Tuhan. Saya percaya dari minggu ke minggu sdr mendengar firman Tuhan, setahun 52 kali. Intinya sederhana saja, ada firman Tuhan yang isinya nasehat, hal-hal yang harus kita kerjakan. Pertanyaannya, apakah kita mengerjakannya? Nasehat itu menyuruh kita berubah, apakah kita berubah? Harus mengasihi, apakah kita mengasihi? Saya kuatir sekali dijaman akhir ini gereja banyak dipenuhi orang dimana-mana tetapi berapa banyak orang yang setiap minggu itu datang dengan hati seperti bejana yang siap diisi oleh firman Tuhan. Waktu Roh Kudus bekerja, dia taat kepada firman Tuhan. PerintahNya, nasehatNya dikerjakan, dan laranganNya ditinggalkan. Berapa banyak orang seperti itu? Siapkah kita di akhir jaman ini, pada waktu Tuhan Yesus datang kita ditemukan sebagai orang yang taat kepada firman Tuhan? Isteri Lot satu kali saja tidak menaati firman Tuhan, langsung dihukum, satu kali saja tidak taat. Betapa besarnya anugerah Tuhan karena jangan-jangan ada di antara kita yang berkali-kali tidak taat kepada firman Tuhan atau seringkali tidak taat kepada Tuhan dan firmanNya. Saya ingin katakan dengan keras, minta maaf, jangan sdr tunggu sampai kena hukuman Tuhan, jangan tunggu sampai ada musibah, jangan tunggu sampai bencana datang baru sdr cari Tuhan dan firmanNya. Berapa banyak orang di dunia ini yang paling sekulerpun kalau ada bencana, mereka mencari Tuhan, mencari firman Tuhan. Pada waktu terjadi bencana kebakaran besar di California di daerah orang kaya, ada seorang di kamera televisi yang berteriak “Oh, my God, oh my God.” Waktu orang terbaring di rumah sakit, diinfus, dikasih masker oksigen, tidak bisa lihat ke mana-mana kecuali ke atas. Saya kira kecuali ateis tulen, kebanyakan orang sekuler akan mencari Tuhan. Kalau ada televisi memutar film “Die Hard 4” yang menonton sedang bernapas dengan susah payah, atau “Tomorrow Never Die” sedangkan yang menonton mungkin berkata “Today I might be die” saya kira kalau ajal sudah menjelang tiba entertainment, lawakan, drama, thriller, drama, action, tidak akan menarik lagi. Tetapi sdr dan saya orang Kristen, bukan? Sdr tidak perlu tunggu sampai waktu meregang nyawa waktu kita cari Tuhan sungguh-sungguh, baru kita minta dibacakan ayat-ayat firman Tuhan, padahal sering kita mendengar firman Tuhan. Jangan sampai kita menjadi orang sekuler seperti itu. Kita orang Kristen. Firman Tuhan itu harus meresap di dalam jiwa kita, berurat akar di dalam prilaku kita dan menjadi kebiasaan tindakan kita sehari-hari yang diwarnai dengan firman Tuhan. Kalau betul sekarang ini adalah jaman akhir, Tuhan Yesus akan datang kembali, siapkah kita untuk menyambut Dia? Atau kita tunggu sampai datang musibah? Satu kali ada seorang agen perusahaan asuransi menawarkan asuransi mobil kepada saya. Setelah menjelaskan beberapa hal mengenai apa yang dicover dan tidak, dia mengatakan salah satu produknya ada dua yang tidak dicover yaitu konspirasi militer, maksudnya kalau ada tentara mengamuk lalu mobil saya dibakar, itu tidak ditanggung. Lalu yang kedua, dia sebut “Acts of God.” Saya kira pertamanya dia mengatakan “Acts of goat” yaitu kalau mobil saya diseruduk kambing yang lagi teler sampai penyok, itu tidak dicover. Ternyata dia mengatakan “Acts of God,” yaitu kalau ada gempa bumi, banjir besar, longsor, badai, kalau mau dicover harus tambah lebih mahal. Coba camkan, jikalau perusahaan asuransi yang sekuler saja dapat mendeteksi bahwa sedikit banyak ada hal-hal yang di luar kemampuan manusia –walaupun tidak 100% betul- mereka mengakui itu sebagai perbuatan-perbuatan Allah. Sekali lagi saya mengatakan tidak 100% betul, tetapi mereka mendeteksi itu sebagai perbuatan-perbuatan Allah. Sdr dan saya orang Kristen, jangan tunggu sampai ada gempa bumi, bala penyakit datang, hari Tuhan tiba, baru kita cari Tuhan. Setelah kita susah dan bangkrut baru kita cari Tuhan dan firmanNya. Di mana sebetulnya beda Kekristenan kita dengan orang dunia ini?
Yang ketiga, kenapa Tuhan Yesus menyuruh kita mengingat tentang isteri Lot? Saya kira interi Lot ini adalah simbol banyak laki-laki dan perempuan di akhir jaman ini yang sudah mengalami pertolongan Tuhan tetapi orang itu sama sekali tidak menganggapnya. Dalam Kej.19, isteri Lot itu sebetulnya sudah keluar dari Sodom. Artinya, dia sudah ditolong oleh Tuhan. Dia sudah mengalami apa yang namanya pertolongan Tuhan. Kej.19:16 mengatakan tangan isteri Lot itu dituntun oleh malaikat Tuhan. Itu pengalaman supranatural, bukan? Dua puluh tahun saya melayani Tuhan, saya belum pernah lihat Tuhan, dan juga belum pernah lihat hantu. Saya belum pernah melihat malaikat Tuhan dan belum pernah mengalami hal-hal yang supranatural kecuali waktu sakit parah disembuhkan Tuhan. Tetapi sampai dituntun oleh malaikat Tuhan, saya kira itu adalah pengalaman yang istimewa sekali. Dia sudah ditolong Tuhan dan itu bukan dalam mimpi, tetapi dalam pengalaman yang real, yang nyata. Tetapi orang ini tidak memperdulikan perbuatan pertolongan Tuhan. Saya ingin bertanya kepada kita yang mengaku Kristen di sini, kalau sdr pernah disembuhkan Tuhan, kalau sdr pernah meregang nyawa atau mengalami kecelakaan, sdr hampir meninggal tetapi diluputkan dari bahaya dan malapetaka, setelah itu bagaimana? Apakah setelah diluputkan, sdr masih hidup sama seperti sebelumnya, biasa-biasa saja? Atau malah lebih buruk daripada sebelumnya? Saya kuatir sekali kalau setelah ditolong Tuhan sdr hidup seperti itu. Mestinya setelah ditolong Tuhan hidup kita tidak lagi sama seperti sebelumnya. Tingkah laku kita, talenta kita untuk Tuhan sebab kita tahu hidup kita sudah diluputkan Tuhan sehingga kita mau pakai selanjutnya untuk Tuhan. Mestinya begitu, bukan? Apakah begitu yang sdr lakukan, atau sebaliknya? Jikalau sdr pernah diluputkan oleh Tuhan dari sakit penyakit, atau kecelakaan mobil atau peristiwa lainnya, tetapi hidup sdr tidak lebih dinamis daripada sebelumnya, di akhir jaman nanti belum tentu sdr adalah orang Kristen yang sejati. Sebab sdr akan diuji dari point yang pertama, apakah hati sdr untuk Tuhan atau hati sdr lebih berat ke dunia ini, kepada barang-barang materi dan segala kebendaannya. Yang kedua, apakah sdr adalah seorang yang terbiasa mendengar firman Tuhan, peka terhadap koreksi, titah, amanat dari firman Tuhan atau laranganNya? Apakah sdr orang yang telah diluputkan oleh Tuhan, Dia punya maksud memanggil sdr untuk hidup dengan lebih disiplin, dengan lebih bertanggung jawab, dan sdr pakai seluruh hidup sdr, sisa waktu yang Tuhan berikan untuk sdr persembahkan melayani Tuhan. Sdrkah orang itu?(kz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar