Jumat, 04 Maret 2011

BARABAS, ITULAH ANDA

 (MARKUS 15:6-15)

Pertama, Biografi
Barabas pastilah tidak menulis biografinya sendiri. Dia seorang penjahat. Barabas memang tidak menuliskan biografinya, tetapi hidup yang dia jalani adalah biografinya juga. Hidup yang dia jalani itu dibaca oleh orang lain dan Ada penulis Alkitab yang menuliskan biografinya. Matius menuliskan:” Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. (Mat 27:16). Markus menuliskan:” Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. (Mar 15:7). Lukas juga menuliskan:” Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. (Luk 23:19)
Barabas tidaklah menuliskan semua itu. Tetapi hidupnya tetap menjadi sebuah biografi , menjadi sebuah catatan bahwa dia adalah seorang penjahat, pembunuh, pemberontak atau dkl, dia adalah teroris.
Barabas adalah, orang yang sangat membenci pemerintahan Romawi. Dia adalah salah satu dari sekian banyak orang Yahudi yang membenci orang asing.  Orang-orang Yahudi sangat bangga dengan kebangsaan mereka dan mereka sangat merindukan kemerdekaan dari penjajahan romawi. Mereka sangat membenci pemerintahan Romawi. Mereka tidak suka dengan pajak yang dikenakan oleh pemerintah Romawi.  Mereka benci prajurit romawi yang sombong yang sering menindas mereka dan mempermalukan mereka, dan kadang-kadang membuat mereka membawa beban berat . Penduduk Yahudi tidak suka dengan batasan-batasan yang diberikan oleh Romawi, dimana mereka dilarang berbicara memakai bahasa Ibrani di tempat terbuka. Mereka membenci Romawi karena mereka tidak sanggup membuang budaya Romawi keluar dari tanah air mereka. Namun, mayoritas orang Yahudi tidak akan pernah mencoba sesuatu yang begitu bodoh dengan memberontak melawan pemerintah Romawi. Mereka belum mampu melawan kerajaan Romawi. Tidak semua orang seperti Barabas yang berani menentang Romawi. Barabas kemudian melakukan pemberontakan terbuka melawan Roma. Alkitab menuliskan bahwa pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. (Mar 15:7). Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. (Luk 23:19)
Dia bukan hanya seorang pemberontak, melainkan dia juga membunuh dalam pemerontakannya itu. Kita tidak tahu siapa yang dia bunuh namun kemungkinan besar, yang dibunuhnya adalah warga negara Roma. Dia Pasti dikenal karena kekejamannya dalam pemberontakannya. Barabas bukan hanya pemberontak melainkan dia juga terkenal karena kejahatannya. Jelas sekali bahwa bukan hanya pemerintah Roma yang tidak suka kepada Barnabas, melainkan dia juga tidak disukai oleh masyarakat karena kekejamannya. Sangat berbeda dengan Robin Hood, yang mencuri dari orang-orang kaya kemudan membagi bagi hasil curiannya kepada orang miskin. Kalau robin Hood pasti disukai oleh banyak orang, kecuali orang-orang kaya. Tetapi barabas ini tidak disukai oleh segala golongan, karena dia adalah pemberontak dan penjahat. Akhirnya, Barabas ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Inilah biografi dari Barabas.
Bagaimana dengan biografi saudara? Pasti baik. Kita tentu sangat berharap bahwa biografi kita ke depan akan bagus, tidak seperti barabas. Pada saat kita membandingkan biografi kita dengan barabas, maka kita pasti memiliki biografi yang jauh lebih baik dari dia. Kita bukan seorang pembunuh. kita tidak mengambil bagian dalam pemberontakan. Kita masih memiliki rencana, harapan. Kita tidak dipenjara. Namun sebenarnya, kita juga memiliki kemiripan yang sama dengan Barabas. Kita berada di dalam perbudakan dosa, memiliki banyak kebiasaan buruk. Kita juga bukan siapa-siapa. Namun seperti Barabas, hidup kita juga berbalik 180 derajad karena Kristus.
Banyak orang yang mengalami perubahan nasib. Perubahan dari miskin menjadi kaya, perubahan dari jelek menjadi cantik, perubahan dari jorok menjadi rapi. Kita juga pasti mengalami banyak perubahan. Tetapi perubahan yang paling besar adalah ketika saudara dibebaskan dari perbudakan dosa, dari kematian menuju kehidupan. Inilah perubahan yang terbesar dalam biografi hidup sdr. Inilah jilid dua dari biografi hidup sdr.

Kedua: Berkat bagi Barabas

Barabas sebenarnya menerima anugerah yang sangat besar pada hari ketika Tuhan Yesus disidangkan. Seandainya dia dipenjara sesudah peristiwa penyaliban Kristus, maka dia tidak akan menerima pembebasan. Mengapa? Karena kalau kasusnya diputuskan sesuai dengan hukum, maka dia akan dihukum mati. Kejahatannya bukanlah kejahatan kecil, tetapi pemberontakan kepada Roma dan pembunuhan. Ada tiga bentuk kejahatan terbesar pada zaman itu yang hukumannya adalah potong leher. Kejahatan itu adalah pengkhianatan, pembunuhan dan perampokan. Barabas melakukan semua itu dan hukumannya pasti potong leher.
Namun pada saat itu, muncul kasus Kristus. Kristus sedang dihadapkan kepada wali negeri, yakni Pilatus. Ada banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Kristus, namun tak satupun tuduhan itu yang benar. Pilatus sendiri sebenarnya tidak mendapati ada kesalahan pada Kristus. Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Pilatus harusnya bisa langsung membebaskan Kristus pada saat itu. Tetapi Pilatus tdiak berani memakai kekuasannya untuk melepaskan Dia. Sebaliknya dia mengambil jalan aman yakni ingin membebaskan Kristus melalui pemilihan rakyat. Dengan cara seperti itu, dia berharap dia bisa memuaskan hati nuraninya dan bisa memuaskan hati orang banyak. Akhirnya Pilatus memakai kebiasaan setiap kali paskah untuk membebaskan satu orang hukuman atas pilihan orang banyak. Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
Kalau kita perhatikan dengan cermat, maka ini adalah persidangan yang paling aneh dan tidak adil, karena seolah-olah terjadi barter. Barter ini terjadi ketika Pilatus bertanya kepada massa siapa yang ingin mereka bebaskan. Tentunya, setiap orang yang rasional akan mengatakan bahwa Yesuslah yang dibebaskan. Namun ini tidaklah terjadi. Dan ini juga diluar dugaan Pilatus. Karena orang banyak menjawab: Bebaskan Barabas, salibkan Kristus. Teriakan untuk membebaskan Barabas itu demikian kompak, sehingga tidak perlu diadakan pemungutan suara lagi. Manusia memang gila.
Pasti Barabas sangat kaget dengan keputusan itu. Dia yang seharusnya dijatuhi hukuman mati ternyata dalam hitungan menit bebas dan semua perbuatan masa lalunya dibatalkan dan ia kini dianggap diampuni seolah-olah dia tidak pernah melakukan suatu perbuatan yang salah. Ketika seseorang naik banding dalam sidang pengadilan, maka kasusnya akan diperiksa dan kemungkinan pembebasan dari tuduhan akan memakan waktu berminggu-minggu, berbulan bulan dan bahkan bertahun-tahun. Prosesnya tidak akan cepat kalau pun akhirnya dia dinyatakan tidak bersalah. Tetapi dalam kasus Barabas, , dia dibebaskan dalam hitungan menit dan dia dinyatakan bebas menurut hukum Romawi. Hal ini dilakukan karena Yesus Kristus yang dihukum dan mengambil tempatnya Barabas. Si pembunuh pergi bebas, sementara yang tidak bersalah, Anak Manusia mengambil tempatnya Barabas.
Inilah berkatnya Barabas dan inilah juga yang kita alami dari karya penebusan Kristus di atas kayu salib. Keadaan kita yang penuh dosa tidak mungkin bisa dibebaskan kalau Kristus tidak mati menggantikan kita. Kristus membenarkan kita dengan cara menjadi penggantinya kita. Ia bukan hanya sekedar seorang nabi yang mengajar, bukan sekedar seorang raja yang memerintah, tetapi Kristus adalah imam dan korban, seorang wakil umatNya. Ia mengambil alih hukuman yang diperuntukkan bagi kita. kita di barter dengan Kristus. Kebenaran Kristus diberikan kepada kita sedangkan kejahatan kita ditimpakan kepadaNya. Sama dengan Barabas, Kristus dijatuhi hukuman, Barabas dibebaskan. Inilah yang disebut dengan pembenaran. Kita dibenarkan.
Pembenaran berarti menerima seseorang sebagai orang yang benar oleh Allah. Pembenaran berarti bahwa Allah memperlakukan seseorang yang bersalah sebagai orang yang tidak bersalah. Allah menyatakan bahwa orang itu harus dipandang benar secara hukum. Pembenaran ini terjadi di luar kita. Barabas dilepaskan dari hukuman, bukan karena perjuangannya. Itu adalah terjadi di luar diri barabas. Dia sedang di barter. Dia hanya menerima hasil barter itu. Pembenaran terjadi di luar kita, dilakukan oleh Kristus di atas kayu salib. Pembenaran juga terjadi seketika. Pada waktu Barabas dibenarkan dan dibebaskan, proses itu terjadi seketika. Tidak ada proses yang berbulan bulan, tidak ada proses yang rumit. Pilatus hanya menawarkan siapa yang mau dibebaskan, Kristus atau Barabas. Ternyata orang memilih Barabas dan hasilnya adalah seketika itu juga barabas bebas. Pembenaran kita bersifat instan. Allah menyatakan kita benar. Pembenaran tidak bersifat progresif. Pembenaran tidaklah terjadi secara bertahap, tetapi langsung
Pada waktu kita dibenarkan oleh Allah terjadi dua hal, yakni fakta dan bukti. Fakta adalah Allah menyatakan kita benar, seperti yang dikatakan oleh Alkitab. ……. oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Rom 3:23-24). Hal kedua adalah bukti. Apakah buktinya? Perbuatan. Perbuatan saudara akan menjadi bukti bahwa saudara telah dibenarkan. Semua orang yang telah dibenarkan Allah akan tampak di depan umum sebagai orang yang dibenarkan. Bukti ini semakin lama akan semakin jelas. Bukti ini adalah kekudusan hidup saudara.
Pembenaran dan pengudusan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam pembenaran, Allah memperhitungkan kebenaran Kristus kepada orang percaya. Sedangkan dalam pengudusan, Roh Kudus memberikan kekuatan untuk hidup benar. Dalam pembenaran dosa diampuni. Dalam pengudusan dosa ditaklukkan. Pembenaran itu bersifat sama rata sedangkan pengudusan tidaklah sama rata. Maksudnya adalah dalam pembenaran Allah membebaskan semua orang percaya dari murka Allah secara sama rata. Semuanya sama rata dibenarkan. Tidak ada yang lebih dibenarkan dari yang lain. Sedangkan dalam proses dalam pengudusan tidaklah sama rata di dalam diri orang percaya. Pengudusan itu bervariasi dalam diri kita. kekudusan si A berbeda dengan si B dan berbeda dengan si C. Tetapi pembenaran si A, si B, si C sama dibenarkannya. Pengudusan tidak pernah sempurna sampai kita mati. Tetapi pembenaran kita hari ini sudah sempurna untuk membawa kita masuk ke dalam surga. Pada waktu Barabas dibenarkan, maka dia sudah bisa pulang ke rumah keluarganya. Tetapi barabas belumlah menjadi orang baik. Dia masih harus berjuang untuk menjadi orang baik.
Barabas adalah analoginya diri kita. tidak salah kalau mengatakan: andalah barabas itu. Barabas sudah menerima satu sisi dari pembenran, yakni dia sudah dinyatakan bebas oleh hukum. Tugas Barabas adalah dia harus menyatakan lewat perbuatanya jati dirinya yang baru itu. Dia tidak boleh lagi berbuat jahat, karena itu tidak sesuai dengan statusnya. Pada waktu dia pulang dia tidak boleh lagi menjadi pemberontak, dia tidak boleh lagi merampok, membunuh.
Kita pun telah dibenarkan secara hukum oleh Allah melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Namun ingatlah bahwa ada bagian kedua dai sisi pembenaran itu, yaitu bukti. Nyatakanlah bukti bahwa sdr sudah dibenarkan oleh Allah. Tunjukkan imanmu dari perbuatan-mu (Yak 2:18). Kalau saudara selama ini masih berboong, mencuri, berzinah, memaki-maki orang, ingin memiliki milik orang lain, maka tinggalkanlah semuanya
Berkat kedua yang diterima oleh Barabas adalah, dia dipulihkan keadaannya, dia memiliki harapan yang baru. Ketika putusan itu diberikan, barabas bisa pergi dengan bebas. Barabas memiliki sebuah kehidupan yang baru. Kehidupannya kembali dipulihkan.  Jika ia adalah orang yang pandai, maka seharusnya dia jangan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih baik daripada hidupnya yang dahulu.
Inilah berkat dan tujuan dari penebusan Kristus, yakni Keadaan kita dipulihkan kembali. Kita seperti Barabas yang dipulihkan kembali. Istilah keselamatan dalam Alkitab menyiratkan kembali kepada suatu keadaan atau situasi yang mula-mula. Misalnya istilah menebus. Menebus adalah membayar lunas, yang secara hurufiah berarti membeli kembali. Contohnya adalah dalam sebuah kasus penculikan, dimana penculik menangkap seseorang dan meminta tebusan. Kemudian keluarga membayar harga tebusannya yang diminta oleh penculik. Dengan kata lain, keluarga membeli kembali kebebasannya. Penebusan adalah membebaskan tahanan dari perbudakan dan memberikan kembali kebebasan yang pernah dinikmatinya.
Sama halnya dengan istilah pendamaian. Misalnya saudara bermusuhan dengan temanmu. Dulu teman, tetapi sekarang bermusuhan karena adanya sebuah masalah. Kemudian suata hari mereka mengadakan rekonsiliasi atau pendamaian, sehingga hubungan yang dahulunya rusak diperbaiki kembali seperti semula.
Istilah yang lain dari penebusan adalah renewal atau pembaharuan. Roma 12:2 mengatakan: "….. tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, (Rom 12:2). Istilah pembaharuan akal budi secara hurufiah berarti bahwa apa yang dahulu baik, telah dirusakkan oleh dosa, dan kini diperbaiki, dikembalikan kepada keadaan baru yang semula.
Istilah yang lain adalah "keselamatan" memiliki arti kesehatan sesudah sakit atau keamanan sesudah terjadinya bahaya. William Tyndal mengartikan kata ini dengan kesehatan. Krisus adakah Dokter Agung yang menyembuhkan penyakit maut kita dan memulihkan kesehatan rohani kita. Semua istilah ini memiliki arti pemulihan.
Inilah yang terjadi dalam hidup kita ketika diselamatkan oleh Kristus, yakni kita dipulihkan kembali kepada kondisi yang semula, sebelum kejatuhan dalam dosa. Pemulihan ini berlangsung secara progresif. Pemulihan ini bukan hanya pemulihan dalam hal-hal rohanio, tetapi pemulihan dalam seluruh aktivitas kita termasuk pekerjaan, keluarga, hobby, dll. Jadi bagi orang kristen, tidak ada lagi hal yang duniawi. Pekerjaan kita, keluarga kita, bawalah kembali kepada Kristus. Bisnis tidak lagi menjadi sesuatu yang sekuler, tetapi kita lakukan sesuai dengan standard yang menghormati Allah. Caranya kita bisnis berbeda dengan caranya orang yang belum dipulihkan hubungannya dengan Tuhan. Caranya kita memandang uang berbeda dengan caranya orang yang belum mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Caranya kita memandang materi dan kesenangan hidup berbeda dengan cara pandang dunia ini.
Sangat besar berkat yang diterima oleh Barabas, karena Kristus diadili pada saat itu. Dia dibebaskan oleh karena ada Kristus. Saya tidak tahu apakah Barabas sempat menemui Yesus pada waktu itu dan mengucapkan terima kasih? Atau kalau dia tidak dapat menemui Yesus di tempat pengadilan itu, apakah waktu Kristus disalibkan dia sempat datang ke bukit Golgota dan mengucapkan terima kasih kepadaNya?  Dia seharusnya berdiri di kaki salib dan ia seharusnya berkata: Yesus, "Terima kasih karena bersedia mati menggantikan saya. Salib ini seharusnya adalah tempatku, tetapi engkau telah menggantikanku. Mungkin dia tidak berani mendekati salib, karena masih takut dengan tentara Romawi dan orang banyak. Mungkin untuk sementara waktu dia mengungsi. Tetapi saya sangat yakin bahwa Barabas tidak akan pernah melupakan Yesus. Pria keras ini pasti merasakan sangat bersyukur untuk Kristus yang sudah menggantikan tempatnya. Saya yakin, dia akan selalu mengingat akan karya Kristus untuknya.
Kita juga mirip dengan Barabas yang jahat ini. Kita tidaklah mendapatkan kesempatan untuk pergi ke bukit Golgota pada waktu itu. Namun kita selalu bisa mengenang akan penderitaan dan kematian Kristus di atas kayu salib. Apalagi ketika kita mengikuti perjamuan Kudus, dimana kita diingatkan kembali akan kasihNya yang besar. Kita selalu merasa bersyukur atas kasihNya yang besar. Berapa seringkah saudara beryukur kepadaNya untuk karya penebusanNya? Setiap hari?. Seandainya saudara setiap hari bersyukur atas penebusanNya, itu pun belumlah cukup. Seandainya saudara rajin menyembahnya , beribadah kepadanya setiap minggu di tempat ini, itupun belum cukup menyatakan rasa syukur kita atas penebusanNya. Dan seandainya , saudara pun sudah memberikan nyawamu dalam pelayanan, maka itu pun tidak pernah cukup untuk menyatakan ungkapan terima kasih kita. Kita tidak berbicara tentang membalas cinta Tuhan, itu tidak akan pernah bisa kita lakukan. Bahkan ungkapan syukur kia pun tidak akan pernah cukup bila dibandingkan dnegan apa yang Tuhan Yesus lakukan atas diri kita. Kita selama-lamanya berhutang kepada Dia. Suatu hari, ketika hidup kita berakhir di dunia ini, dan ketika kelak berjumpa dengan Tuhan, saya sangat ingin mengungkapkan ungkapan terima kasih itu kepada Tuhan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar