6:2(6-1) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN.
6:3(6-2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagaiAllah Yang Mahakuasa (EL-SHADDAY), tetapi dengan nama-Ku TUHAN (YHWH) Aku belum menyatakan diri.
Di dalam bahasa aslinya/Ibrani, kata “Allah Yang Mahakuasa” adalah “El-Shadday,” dan kata “TUHAN” adalah “YHWH.”
Di sini ada 2 pandangan.
1. Tuhan berkata kepada Musa bahwa Allah telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai El-Shadday, Allah belum pernah menyatakan diri-Nya sebagai YHWH.
2. Ada yang menafsir bahwa terjemahan ayat ini adalah kurang tepat, yang mereka anggap lebih tepat adalah dari versi The Scriptures dan Hebraic Roots Version.
(The Scriptures) And I appeared to Abraham, to Yitshaq, and to Ya’aqob, as El Shaddai. And by My name , YHWH, was i not known to them?
(Hebraic Roots Version) And I appeared unto Avraham, unto Yitzchak, and yo Ya’aqov, as El Shaddai, and by My name YHWH was i not known to them?
Jadi pandangan ke 2 ini beranggapan bahwa Allah sudah pernah menyatakan diri dengan nama YHWH kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan di dalam perkembangannya nama YHWH ini dilupakan oleh Israel. Argumen ini deperkuat dengan adanya nama YHWH yang muncul pada kitab-kitab awal yang menceritakan nenek moyang bangsa Israel, seperti dalam kasus penciptaan, Henokh, Abraham, dll.
Baik, sebelum berjalan lebih jauh, kita akan membahas dulu kedua pandangan ini.
Sampai sekarang saya sendiri cenderung lebih percaya kepada pandangan pertama. Pandangan kedua memang membuktikan adanya nama YHWH yang tertulis di dalam kejadian-kejadian bapa-bapa nenek moyang Israel. Tetapi menurut saya, yang perlu kita ingat adalah, kitab-kitab tentang nenek moyang bangsa Israel itu justru ditulis pada waktu/setelah jaman Musa, setelah Musa disuruh Tuhan untuk melegalkan nama YHWH itu di kalangan Israel secara turun temurun. Setelah Musa melegalkan nama YHWH tersebut, maka justru penulislah yang ingin memnceritakan bahwa yang sekarang Israel sebut sebagai YHWH itu adalah sama dengan El-nya bapa-bapa leluhur dari jaman dahulu kala. Jadi argumen dari pandangan ke 2 ini bagi saya sangat tidak kuat.
Saya memang mempercayai adanya istilah/nama-nama yang berbau YHWH semenjak sebelum jaman Musa. Tetapi bagi saya, ayat diatas justru membuktikan bahwa meskipun dasar/benih dari kata YHWH itu sudah ada, tetapi Allah tidak pernah memakai nama-nama tersebut sebagai penyataan diri-Nya.
Lalu bagaimana tentang tafsiran yang mengatakan bahwa keturunan-keturunan Israellah yang telah melupakan nama YHWH?
Saya pribadi merasa tafsiran ini juga kurang kuat, karena jika memang benar kasusnya demikian dan Allah berkata kepada Musa: “Aku dulu sudah pernah menyatakan diriku sebagai YHWH, tetapi bangsa Israel melupakannya.” Lalu mengapa Allah sekarang memakai nama YHWH lagi? Maksut Allah mengingatkan Israel atau bagaimana? Jika kita baca di dalam kronolgis kejadian ini di dalam Alkitab, tidak ada unsur dimana Tuhan ingin mengingatkan bang Israel akan nama YHWH ini. Sebab pertama kali Tuhan mengutus Musa, Tuhan menyuruh Musa pergi menggunakan nama EL, ELOHIM Abraham, Ishak dan Yakub. Setalah Musa menanyakan nama yang lain, barulah Tuhan menyebut nama “YHWH.” Jadi disini memang tidak ada unsur yang menerangkan bahwa Tuhan ingin Israel mengingat nama YHWH kembali.
Di dalam kasus ini, kronologisnya ialah, Musa bertanya kepada Allah, jika nanti Musa bilang kepada bangsa Israel lalu Israel bertanya siapa nama Allah yang mengutus Musa, maka Musa harus jawab apa. Nah, jika Allah malah menyuruh Musa untuk mengingatkan bangsa Israel tentang nama yang Israel sendiri sudah lupa dan tidak tahu lagi nama itu, bukankah Allah kurang kerjaan? Padahal nama itu sudah hilang dari ingatan bangsa Israel. Jika benar nama YHWH itu hilang, pertanyaan saya adalah: “nama sepenting itu kok bisa hilang?” Mungkin ada yang menjawab: “bisa saja dong, kan proses sejarahnya panjang bukan cuman setahun atau dua tahun.”
Menurut saya, jika benar bangsa Israel benar lupa nama YHWH, itu kemungkinan besar adalah karena kesalahan Allah sendiri. Kok bisa? Nah, sekarang kita lihat saja nama yang Allah berikan kepada Israel, nama itu mengandung unsur “EL” bukan “YAH.” Jaman dahulu, “nama” adalah sangat berarti dan mengandung unsur untuk mengingat suatu arti. Salah satu nama yang penting bagi janji Allah adalah ISRA-EL. Allah memberi Yakub nama ISRA-EL. Mengapa Allah tidak memberi nama yang penting sebagai ingat-ingatan ini dengan unsur “YAH?” Jika bapa-bapa Israel tahu bahwa nama YHWH ini lebih penting dari “EL” maka nama-nama anak-anak mereka akan diberi unsur “YAH.”
Jika Allah benar-benar menyatakan diri kepada Abraham sebagai YHWH, lalu mengapa Abraham memberikan nama anaknya dengan nama ISMA-EL?
Jika Allah benar-benar menyatakan diri-Nya dengan nama YHWH kepada Yakub, mengapa Allah memberi nama Yakub dengan ISRA-EL?
Jika Yakub sadar benar nama Allah yang dijumpainya adalah YHWH, mengapa Yakub/Israel mendirikan tugu disitu dan menamai tempat itu BET-EL?
Jika Hagar tahu bahwa sehari-harinya Abraham menyebut YHWH, mengapa dia menamai Tuhan dengan sebutan EL-ROI?
Jika kita melihat kejadian yang lebih tua lagi yang menjadi argumen ke 2 juga yaitu pada jaman Enos, dimana dikatakan di jaman itu orang mulai memanggil nama YHWH.
Kejadian 4:26
4:26Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN (YHWH).
Jika benar yang dimaksut kata TUHAN disini adalah kata YHWH, mengapa anak Enos sendiri yang ada di jaman hot-hot nya istilah YHWH menamai anaknya MAHALALE-EL?
Bahkan penulis kitab-kitab tersebut (entah Musa, entah Yosua, entah siapa) pun mengakui bahwa nama-nama penting tersebut berhubungan dengan “EL,” bukan “YAH.”
Jadi bagi saya pribadi, tafsiran/pendapat ke 2 ini sangat tidak kuat.
Nama dengan unsur “YAH” banyak ditemui setelah jaman Musa, contoh; ELI-YAH (Elia, disini baru terlihat gabungan antara EL dan YAH, yang artinya: Tuhan adalah Allah[ku]), YESA-YAH (Yesaya), ABI-YAH (Abiya), YAH-SYUA (Yesus), dll.
Saya justru berpikir terbalik terhadap pandangan no.2 ini,. Dulu saya pernah berpikir, ada kemungkinan kecil bahwa, Israel sudah tahu nama YHWH dan tidak melupakannya. Tetapi sampai sekarang YHWH sendiri itu kita tidak tahu artinya, ditafsir dari kata sebelumnya yaitu HYH HSR HYH, yang artinya “Aku Adalah Aku.” Jadi menurut saya YHWH itu bukan nama, tapi justru sebutan/kata keterangan untuk menunjuk kepada satu oknum yang tak terbatas oleh apapun juga termasuk tidak terbatas oleh nama, kita menyebutnya TUHAN. Jika Tuhan punya nama, maka orang pertama yang tahu seharusnya adalah Adam. Tetapi pandangan no.2 mengatakan bahwa orang pertama kali menyebut nama YHWH itu pada jaman Enos. Jadi kemana saja orang-orang sebelum Enos kok tidak tahu nama Allahnya?
Yang menjadi bahan pertanyaan saya lagi adalah, sebenarnya tidak ada ayat yang menyebutkan bahwa Allah menurunkan nama YHWH itu di jaman Enos. Yang ada ayatnya berkata, “orang-orang mulai menyebut nama YHWH.” Jadi dari siapa kok orang-orang di jaman Enos bisa tahu sebutan Allah? Tafsiran saya hingga saat ini adalah, nama Tuhan itu timbul dari orang itu sendiri. Manusia mulai berpikir tentang sebutan untuk Yang Disembahnya. Jika benar bahwa YHWH adalah sebutan manusia untuk Allah-nya, maka nama YHWH itu adalah dari manusia itu sendiri.
Tetapi ini hanya bahan pemikiran saya saja tentang kemungkinan kecil dan bagi saya kemungkinan ini sangat kecil sekali dan sangat lemah. Kemungkinan besarnya tetap bahwa sebelum jaman Musa, nama YHWH belum Allah gunakan sebagai penyataan diri-Nya.
Lalu saya berpikir bahwa, jika benar di jaman Enos Allah memberikan/menurunkan nama YHWH, mengapa Alkitab mencatat nama YHWH sudah ada di jaman ketika Adam dan Hawa di hidup di Eden? Lalu mengapa ketika melahirkan Kain, dari mana Hawa bisa mendapatkan kata “YHWH?” Saat kain dilahirkan tentu saja Enos belum ada.
Kejadian 4:1
4:1Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN (YHWH).”
Pemikiran saya yaitu, hal ini menunjukkan adanya unsur yang mendukung pandangan no.1 bahwa nama YHWH ini disisipkan oleh penulis (perlu diingat sekali lagi, bahwa penulis ada di jaman Musa-YHWH), karena penulis tahu bahwa EL/Elohim-nya Abraham, Ishak dan Yakub adalah sama dengan YHWH yang menyatakan diri-Nya kepada Musa, maka penulis ingin menyampaikan bahwa Allah nenek moyang Musa dan Israel adalah sama dengan yang disebut Israel sebagai YHWH.
Jika yang dimaksut penulis adalah bahwa di jaman Enos orang menyebut nama “YHWH” (bukan nama Allah yang lain), berarti seharusnya penulis tidak menuliskan nama YHWH di jaman sebelum Enos, bahkan seharusnya tidak menuliskan YHWH pada cerita Adam di Eden, bahkan yang menurut saya paling fatal adalah, penulis seharusnya juga tidak menyebut bahwa ketika melahirkan Kain, Hawa sudah tahu nama YHWH.
Jadi sampai disini saya berpikir bahwa yang dimaksut penulis Alkitab ketika mencatat ada orang-orang sebelum Musa (seperti orang-orang di jaman Enos, Abraham, dll) yang menyebut YHWH, maksut si penulis adalah, bukan kata-kata “YHWH” nya yang disebut oleh orang-orang sebelum Musa itu, tetapi maksutnya adalah, mereka (nenek moyang/orang-orang seblum Musa dan israel) menyebutkan sebutan lain untuk YHWH, yang OKNUM-nya adalah sama dengan yang Israel sebut dengan YHWH. Itulah maksut si penulis.
Dan karena kasus-kasus dan keterangan-keterangan dari pemikiran-pemikiran seperti ini, sampai sekarang saya menganggap bahwa “YHWH” itu adalah salah satu nama dari sekian banyak nama untuk SANG MAHA. Bisa juga nama-nama ini disebut sebagai “sebutan.” Hal ini nanti akan saya terangkan lebih lanjut di dalam blog-blog berikutnya.
- Inti dari YHWH
Keluaran 3:6-15
3:6Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
3:7Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:9Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
3:10Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”
3:11Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”
3:12Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
3:13Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?”
3:14Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”
3:15Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN (YHWH), Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Pertama kali Allah memperkenalkan diri kepada Musa bukan sebagai YHWH, tetapi sebagai EL/Elohim, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub. Musa bertanya kepada Allah, jika bangsa Israel tanya siapa nama Yang Menyuruh Musa, maka apa yang Musa jawab. Tuhan tidak langsung berkata YHWH. Yang Tuhan katakan adalah “AKU ADALAH AKU.” Lalu dilanjutkan dengan “AKULAH AKU.” Setelah itu barulah Tuhan berkata tentang YHWH.
AKU ADALAH AKU bahasa Ibraninya adalah “ehye asyer ehye,” dalam tulisan Ibraninya adalah “HYH HSR HYH.” Ketika Musa menanyakan nama Tuhan, maka Tuhan menjawab dengan “HYH SHR HYH.”
Kata “HYH” artinya adalah: ADA, BERADA, ADALAH. Kata ini diterjemahkan di dalam penggunaannya secara umum sebagai: AKU ADALAH.
Kata “HSR” artinya: YANG, YAITU, SEBAB.
Jadi “HYH HSR HYH” dapat diartikan dengan pendekatan berikut: AKU ADA, AKU ADALAH AKU ADA, AKU YANG ADA ADALAH AKU YANG ADA, AKU YANG ADA ADALAH AKU YANG ADA, AKU ADALAH AKU YANG ADA, AKU ADALAH YANG AKU ADALAH, dll. Di dalam penggunaannya dalam bahasa Indonesia secara umum sering diartikan sebagai: AKU ADALAH AKU. Dapat juga diartikan di dalam penggunaanya sebagai:“Yang telah ada, Yang ada, dan Yang akan ada”
YHWH berasal dari kata-kata Allah sendiri yaitu: HYH SHR HYH. Sampai sekarang arti dari YHWH sendiri sudah tidak lagi ditemukan secara pasti. Pelafalan YHWH juga sudah tidak diketahui secara pasti. Tetapi dari keterangan-keterangan seperti HYH SHR HYH, maka bisa disimpulkan bahwa sebenarnya itu berarti “SANG BEING,” atau “YANG MAHA ADA,” atau “YANG TAK TERBATAS.” Kita menyebutnya dengan Allah/Allah Yang Maha. Keterangan tentang hal ini dan kaitannya, akan saya terangkan di blog selanjutnya masih tentang YHWH.
Mari kita lihat di dalam ayat-ayat berikut ini:
Keluaran 6:2-8
6:2(6-1) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN.
6:3(6-2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.
6:4(6-3) Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing,
6:5(6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.
6:6(6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN (YHWH), Aku akanmembebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
6:7(6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN (YHWH), Allahmu, yangmembebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
6:8(6-7) Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN (YHWH).“
Didalam ayat-ayat ini Tuhan banyak kali berbicara tentang janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Karena janji-Nya maka Tuhan melepaskan/membebaskan/menebus Israel dari Mesir. Di dalam ayat 7 Tuhan berkata bahwa Tuhan akan mengangkat Israel menjadi umat Tuhan, yang artinya Israel akan mempunyai TUAN/TUHAN, supaya Israel tahu bahwa Dialah YHWH.
Jadi, jika kita telah bahas sebelumnya bahwa Tuhan tidak pernah/belum pernah menyatakan diri-Nya sebagai YHWH kepada nenek moyang Israel, melainkan sebagai EL-SHADDAY (Allah yang Maha Kuasa/Besar), maka sekarang Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Israel bukan sebagai Allah yang Maha Besar seperti kepada Abraham, tetapi sebagai Allah yang membebaskan/menebus/melepaskan.
Dari ayat-ayat ini Allah menerangkan maksut kedatangan-Nya, Allah menerangka maksut penyataan diri-Nya kepada Musa dan Israel. Jadi dari ayat-ayat ini kita bisa menyimpulkan arti dari YHWH. Seperti kata EL-SHADDAY yang artinya adalah Allah Maha Kuasa/Besar, maka sebagai Allah Yang Maha Kuasa-lah Allah menyatakan diri-Nya kepada Abraham. Jadi jika dengan nama “YHWH” Allah menyatakan diri-Nya sebagai pembebas/penebus/pelepas, maka itulah arti dibalik nama YHWH itu sendiri.
Menurut pemahaman saya, mungkin Allah memberikan sebuah nama yang sudah Musa mengerti sebelumnya. Mungkin Musa mengerti YHW sebagai Tuhan dari mertuanya yaitu Yitro, Imam Midian. Karena telah kita pelajari dalam blog sebelumnya bahwa YHWH sendiri kemungkinan besar dari YHW, sesembahan suku Keni-Midian, dimana Yitro sebagai mertua Musa adalah imam dari suku Keni ini. Tetapi di dalam penemuan-penemuan, baik di mesir maupun daerah sekitarnya, kata YHWH secara lengkap tidak ditemukan, berarti asumsi saya, YHWH adalah nama lanjutan dari unsur-unsur yang sudah ada, contohnya seperti YHW tersebut. Ada juga kemungkinan bahwa bangsa Israel telah mengenal bentuk lain dari YHWH ini, walaupun bukan dalam bentuk YHWH, tetapi telah kita bahas dalam blog sebelumnya bahwa di Mesir sendiri banyak catatan-catatan dari kebudayaan Mesir kuno yang mengarah kepada nama YHWH tersebut.
Saya pribadi berpandangan bahwa Musa dan Israel mungkin sudah mengenal bentuk YHWH/bentuk lain yang mengarah kepada YHWH ini, seperti bentuk YHW dan “nuk pu nuk” yang mirip dengan “HYH HSR HYH” (keterangan “nuk pu nuk” dan YHW dapat dibaca pada blog: YHWH (1) – Masa Pra “YHWH” )
Pandangan saya ini didasarkan kepada argumen sebagai berikut; Konteks kasus disini adalah, Musa bertanya kepada Allah, jika bangsa israel tanya siapa nama Allah yang mengutus Musa, Musa harus bilang apa. Nah, jika Allah memberikan nama yang sama sekali asing bagi Israel, itu sama saja akan menimbulkan masalah baru, bukan? Musa disini kuatir jika nanti Israel tidak bisa menerima sebutan El/Elohim, maka apakah ada sebutan lain yang bisa diterima oleh Israel. Jika dengan El/Elohim yang telah dipakai oleh nenek moyang bangsa Israel sendiri Musa masih kuatir, apalagi nama yang baru dan sama sekali asing bagi bangsa Israel.
Perlu diingat bahwa, pertama kali Allah menyuruh Musa untuk memberitahu kepada bangsa Israel tentang perihal pembebasan mereka, Allah tidak menyuruh Musa menggunakan nama YHWH, tetapi menggunakan El/ELOHIM, ELOHIM Abraham, Ishak dan Yakub. Nama YHWH itu timbul karena pertanyaan lanjutan yang ditimbulkan dari kekuatiran Musa sendiri.
- Musa, Nabi Yang Suka “Iseng-Iseng Berhadiah.”
Jika saya membaca kisah Musa ketika diutus Allah membebaskan bangsa Israel ini, saya mendapati bahwa Musa itu sebenarnya banyak sekali melakukan negosiasi dengan Tuhan. Akibat banyaknya negosiasi tersebut maka timbullah hal-hal tertentu yang sebenarnya jika Musa tidak negosiasi dengan Tuhan maka hal-hal tersebut tidak ada. Contohnya;
Keluaran 4:9-15
4:9Dan jika mereka tidak juga percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan tidak mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus mengambil air dari sungai Nil dan harus kaucurahkan di tanah yang kering, lalu air yang kauambil itu akan menjadi darah di tanah yang kering itu.”
4:10Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
4:11Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?
4:12Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.”
4:13Tetapi Musa berkata: “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.”
4:14Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: “Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.
4:15Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan.
Imam Harun harus capek-capek bolak-balik-bolak-balik sampai brapa kali ke Mesir, peristiwa Harun dikerjain bolak-balik Mesir ini adalah cetakan dari hasil “iseng-iseng berhadiah” nya Musa. Seharusnya yang diutus Tuhan hanya Musa. Musa takut dan negosiasi sama Tuhan. Tuhan bilang pada Musa agar jangan kuatir, masih pula diberi tanda mujizat yang bisa dilakukan Musa. masih aja musa gak mau percaya omongan Tuhan, tetep ngeyel aja bilang dia gak pandai bicara. Lalu Tuhan bilang lagi (mungkin dengan agak sedikit jengkel) bahwa Musa disuruh jangan kuatir, sebab siapa sih yang menciptakan lidah? Tuhan kan? Maka Tuhan bisa menyertai lidah Musa. Masih aja Musa ngotot (wahhh…ini orang kelewatan iseng bener ya, ngisengin Tuhan pake nego-nego terus), akhirnya Tuhan jengkel beneran kan? Akhirnya Harun lah yang kena batunya…hahaha ^_^ Musa iseng-iseng berhadiah, setelah dikocok-kocok, diambil kupon hadiahnya, setelah dibuka kuponnya ada nama “Harun.” Gak ada ujan gak ada angin, ngimpi apa semalem Harun musti bolak-balik Mesir nemenin Musa ngadep Firaun.
Contoh kedua tentang apa? Tentang YHWH. YHWH itu juga hasil “iseng-iseng” berhadiahnya Musa. Coba kita lihat ayatnya;
Keluaran 3:6
3:6Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
Keluaran 3:10-14
3:10Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”
3:11Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?
3:12Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah (Elohim) di gunung ini.”
3:13Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?”
3:14Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”
3:15Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN (YHWH), Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Jika kita melihat kronologis dari kejadian dari ayat diatas ini, pertama-tama Tuhan menyuruh Musa memberitahu kepada Israel bahwa Elohim Abraham, Ishak dan Yakub akan membebaskan mereka. Nah seperti biasanya Musa kluar isengnya nego-nego lagi sama Allah, Musa bilang, “ahhh…aku ini siapa sih kok bilang sama Firaun dan memimpin Israel kluar dari mesir.” Lalu Tuhan ngomong sama Musa,” jangan kuatir, Tuhan menyertai Musa, dan akan ada tanda penyertaan Tuhan yaitu, nanti bangsa Israel akan menyembah Allah di gunung ini.” Ehhhh…seperti biasanya lagi Musa nego-nego lagi, malah tanya sama Allah “ntar kalo Israel gak percaya sama sebutan Mu yang ini trus tanyasebutan Mu yang lain, aku suru jawab apa?” Nah, barulah disini Allah berkata, “AKU YA AKU. AKU ITU AKU. SANG MAHA. Ya udah gini aja deh, kamu sebutin aja nanti aku YHWH ke mereka, oke?”
Hufffff….setelah negosiasi yang panjang dan alot, akhirnya deal juga. Horee..Lega!!!^_^ Akhirnya Musa brangkatlah ke Mesir menjumpai orang Israel dan Musa berkata demikian seperti yang Tuhan katakan pada Musa. Bangsa Israel percaya atau tidak? Pertamanya bangsa Israel percaya. Tetapi setelah Firaun tidak mau melepaskan Israel dan menambah berat kerja paksa, maka terjadilah tragedi itu:
Keluara 6:9
6:9(6-8) Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
Bruaaakakakakaka… aduh Opa Musa, udah negosiasi panjang-panjang ama Tuhan, mikir yang engga-engga, takut ini lah takut itu lah, ternyata pake nama YHWH pun akhirnya Israel gak percaya huehuehue…Kalo gitu ngapain pake nego-nego nama segala. ^_^ Memang Tuhan tahu yang terbaik dan tahu yang akan terjadi, tidak usah pake nego-nego an segala, toh hasilnya gak beda. Jika kita baca ayat-ayat tentang opera van Midian ini, pertama kali Tuhan sudah memberikan rincian kejadian yang akan terjadi kepada Musa, bahwa nanti setelah kamu ke Mesir akan terjadi A, B, C. Lalu Musa masih menambahi dengan bertanya, gimana kalo terjadi D, E, F? Lalu, setelah negosiasi, muncullah nama YHWH bukan? Tapi yang terjadi ya tetap saja kejadian A,B, C yang Allah sudah terangkan kepada Musa.
Walaupun jika saya di posisi Musa saya juga akan takut setengah mati, tetapi setiap membaca kisah ini saya selalu geli senyum-senyum sendiri hehehe ^_^
Sampai disini pasti saudara-saudara pembaca mengerti yang saya maksut dengan: YHWH adalah hasil “iseng-iseng berhadiahnya” Musa. Sebab jika Musa tidak nego soal nama, Allah mungkin tidak memberikan nama YHWH. Ini sama kasusnya seperti Harun tadi, yang tidak ada hujan tidak ada angin, tidak tau mimpi apa semalam, tiba-tiba kejatuhan durian, menemani Musa bolak-balik Mesir untuk ngomong kepada Firaun.
Jika kita teruskan baca kisahnya, maka Musa masih aja nego-nego lagi sama Tuhan. Baiklah, OPERA VAN MIDIAN-MESIR nya kita tutup sampai disini dulu. Sekarang kita agak serius sedikit.
Tadinya Tuhan tidak menyuruh Musa menggunakan nama YHWH untuk berkata kepada bangsa Israel. Ketika musa berkata “siapakah aku ini” di ayat 12, Tuhan memberikan jawaban di ayat 13 yang bisa kita jadikan pencerahan untuk kita:
Keluaran 3:12
3:12Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah (Elohim) di gunung ini.”
Tuhan berfirman bahwa nanti setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel akan beribadah kepada ELOHIM (bukan YHWH) di gunung ini. Jadi jika Musa tidak menanyakan sebutan yang lain untuk Tuhan, maka sebutan Allah itu akan tetap Elohim, bangsa Israel akan menyembah ELOHIM, karena nama YHWH belum disebut oleh Tuhan. Perlu diingat kembali bahwa Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada bangsa Israel pertama-tama atas nama EL/Elohim Abraham, Elohim Ishak, Elohim Yakub. Setelah Tuhan berkata demikian, maka karena Musa menanyakan alternatif sebutan yang lain jika sebutan “Elohim Abraham, Ishak dan Yakub” ini gagal, maka Tuhan baru menyebutkan YHWH. Semenjak inilah nama YHWH dilegalkan didalam AGAMA YAHUDI karena Tuhan menyuruh bangsa israel menjadikan YHWH sebagai ingat-ingatan secara turun-temurun karena nama YHWH sendiri adalah khas akan peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir atas pertolongan Tuhan.
Ayat Keluaran 3:12 ini sebenarnya tidak mendukung teori no.2 yang mengatakan bahwa, nama “YHWH” sudah ada dari dulu tetapi Israel lupa. Jika memang Israel lupa dan Tuhan ingin mengingatkannya maka seharusnya dari semula Tuhan menyuruh Musa menggunakan nama YHWH. Dan nantinya Israel akan menyembah YHWH, bukan EL/ELOHIM. Tetapi ayat ini berkata sebaliknya, justru setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, Israel akan menyembah ELOHIM, bukan YHWH.
Kita bisa melihat pentingnya peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir itu dengan melihat betapa taurat mengajarkan agar Israel melakukan hari-hari raya yang berkenaan dengan peristiwa-peristiwa Mesir tersebut sebagai ingat-ingatan bahwa Allah telah membebaskan mereka dari Mesir. Peristiwa-peristiwa Mesir ini harus diceritakan turun-temurun. Sebagai ingat-ingatan maka Tuhan menyuruh bangsa Israel untuk membuat hari-hari raya untuk mengingat kebesaran Tuhan di dalam peristiwa-peristiwa ini. Jadi dalam hal ini, perintah untuk mengadakan hari-hari raya untuk suatu ingat-ingatan sama dengan perintah Tuhan yang mengatakan bahwa nama YHWH harus dijadikan ingat-ingatan turun temurun. Karena YHWH adalah khas dengan peristiwa exodus dari Mesir.
Keluaran 3:15
3:15Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN (YHWH), Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanyadan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Jadi apakah kita sebagai orang Kristen jaman sekarang harus mengingat-ingat dan menyebut nama YHWH juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar