Kamis, 10 November 2011

Menjaga Kemurnian Iman sampai garis terakhir




LUKAS 17 : 30 - 33

Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.




Ingatlah akan isteri Lot!
Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.



Beberapa tahun yang lalu ada seorang bapak dari negara Bangladesh yang mayoritas beragama Muslim, bernama Usman Chudori. Dia iseng-iseng coba melamar pekerjaan ke USA.  Setiap tahun Amerika menerima sekitar 50.000 warga dari seluruh dunia untuk menjadi PR di sana. Ternyata bapak ini keterima. Bersama dengan keluarganya dia pindah menjadi imigran di sana. Dia tinggal di kota New York bekerja sebagai supir taksi. Penghasilannya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya. Secara ekonomi dia termasuk orang yang relatif miskin di tengah-tengah kota metropolitan. Selama bertahun-tahun dia hidup sederhana, pas-pasan sebagai supir taksi. Sampai suatu hari tiba-tiba dia dikenal di seluruh Amerika Serikat. Dia masuk channel televisi, majalah, surat kabar. 


Apa yang terjadi? Kejadiannya sederhana saja. Suatu hari dia menunggu seorang penumpang di airport JFK, seorang wanita muda yang kaya minta diantar ke salah satu tempat pemukiman elite. Setelah wanita ini sampai, dia turun dan bapak Usman pergi mengambil penumpang yang lain. Pada waktu penumpang lain hendak menaruh bagasinya ternyata wanita kaya tadi ketinggalan tasnya di sana. Bapak Usman ini kemudian memeriksa tas pertama, isinya sebuah laptop yang terbaru dan mahal. Lalu dia membuka tas yang kedua. Isinya jauh lebih mahal daripada tas yang pertama sebab tas yang kedua isinya 31 biji cincin berlian. Tanpa berpikir panjang untuk membenarkan diri bahwa penemuannya sebagai berkat y g turun dari sorga, Bapak Usman membawa kedua tas ini ke kantor polisi. Polisi melacak wanita yang tadi turun dan singkatnya dia berhasil ditemukan. Tas itu dikembalikan kepada dia secara utuh. Karena senang, perempuan itu kasih uang $100 sebagai tanda terima kasih. Padahal perempuan itu sewaktu naik taksi pak Usman hanya memberi tips 30 sen saja. Begitu wartawan mengetahui peristiwa ini, malamnya pak Usman langsung diajak ke stasiun televisi untuk diwawancara. Salah satu pertanyaan yang diberikan kepadanya, “Kenapa bapak tidak ambil saja kedua tas itu?” Bapak Usman menjawab demikian, “All my life I try to be honest. Today is no different.” Sepanjang hidup saya berusaha menjadi orang jujur, hari ini tidak berbeda dengan hari sebelumnya.
Apakah kita bersedia berkomitmen bahwa sepanjang hidup, berusaha hidup jujur di hadapan Tuhan, dan sampai hari ini tidak berbeda dengan hari-hari sebelumnya ? 


Sanggupkah kita Menjaga Kemurnian Iman sampai garis terakhir?


Dalam Lukas 17 ,sesungguhnya Tuhan Yesus berbicara tentang akhir jaman. namun di tengah-tengah pembicaraanNya, Dia meminta perhatian kita mengingat tentang satu orang yang reputasinya tidak baik. Seseorang yang dihukum Tuhan bersamaan penghukuman kota Sodom dan Gomora (Kejadian 19). Tuhan mengasihani satu keluarga yaitu Lot, isterinya dan kedua anak perempuannya. Sehingga secara spesial Tuhan mengutus malaikat untuk menyelamatkan mereka dengan pesan jangan menengok ke belakang setelah keluar dari kota Sodom. Isteri Lot menengok ke belakang sehingga Tuhan menghukum dia menjadi tiang garam.
Kali ini Tuhan Yesus meminta kita mengingat  tentang isteri Lot. 
“Remember Lot’s wife” ini. 

Pelajaran apakah yang Tuhan Yesus sampaikan supaya kita memperhatikan sungguh-sungguh tokoh yang tidak punya nama itu?

Lot bukanlah orang yg rusak secara moral, ia juga bukan orang yg tidak mengenal Tuhan namun Alkitab memberikan kesaksian bahwa Lot adalah orang benar yg menarik hati Allah untuk turun secara langsung menyelamatkan kelurganya 

tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja II Petrus 2:7 
Jadi topik yg Tuhan Yesus sampaikan ditujukan kepada mereka yg jelas-jelas beriman, mereka 
yg dibela Tuhan, mereka yg hidup dalam rencana Tuhan  namun harus bersedia mengakui
 totalitas kita kepadaNya sering berubah ubah bahkan sangat kontras dengan kesetiaan dan
pengorbanan Tuhan bagi diri kita
Tiga hal yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita:


I. Cinta Tuhan tetapi lebih mencintai dunia 


Kenapa isteri Lot itu menengok ke belakang sesudah dia keluar dari Sodom dan Gomora, padahal sudah diingatkan untuk tidak menengok?
Apa masalahnya hanya dengan menengok kebelakang?


Lukas 17 : 31 
Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.


Istri Lot bukan berusaha memrontak untuk meninggalkan Tuhan atau tidak memihak kepada Tuhan. Ia masih percaya Tuhan, ia mencintai Tuhan, ia bersedia melayani Tuhan, ia masih menjaga moralitasnya sebagai hamba Tuhan namun pada saat yg sama ia lebih mencintai harta dunia.


Isteri Lot tidak tahan meninggalkan segala sesuatu, propertinya, barang-barangnya, harta bendanya yang ditinggalkan di Sodom. Dia begitu mencintai segala sesuatu yang dimilikinya  perasaannya, sangat amat berat meninggalkan kemakmuran materialnya sehingga berupaya memberi penilaian yg lebih penting dbandingkan dengan mempercayai arah kehendak Tuhan.


Ini adalah profil mereka yg mengaku orang beriman, ia  tidak mau disebut sebagai orang yg tidak beriman bahkan ia tidak mau diglongkan sebagai orang yg pantas untuk dihukum tetapi tetapiorientasi hatinya sesungguhnya sebagaian kecil saja kepada Tuhan selebihnya diberikan kepada dunia.  Mereka secara lahiriah menampilkan pribadi yg setia, saleh dan cinta Tuhan tetapi sebenarnya sedang menggunakan topeng kemunafikan.


Menarik sekali kalau kita membaca ayat sebelumnya di ayat 31 ada kalimat pada waktu berbicara mengenai kedatangan Anak Manusia yang kedua kalinya, Tuhan Yesus mengatakan, “Barangsiapa hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah dia turun untuk mengambilnya.” Kedatangan Anak Manusia itu cepat sekali, seperti kilat yang menyambar dari timur ke barat. Mestinya tidak ada waktu, mestinya tidak ada kesempatan untuk kembali lagi mengambil property, harta benda, barang-barang berharga yang dimiliki dan dicintai di dunia ini.
II.Setia mendengar Firman Allah namun tidak TAAT melakukan


Tuhan mengirimkan malaikatnya datang menyampaikan pesan dari Tuhan untuk meninggalkan Sodom dan Gomora. Lalu ada perintah dan larangan isinya tidak boleh menengok ke belakang. Isteri Lot ini mewakili banyak laki-laki dan perempuan di akhir jaman yang berani sekali mengabaikan firman Tuhan. Dia menengok ke belakang, dia melanggar perintah Tuhan. 


Isteri Lot satu kali saja tidak menaati firman Tuhan, langsung dihukum, satu kali saja tidak taat. Betapa besarnya anugerah Tuhan karena jangan-jangan ada di antara kita yang berkali-kali tidak taat kepada firman Tuhan atau seringkali tidak taat kepada Tuhan dan firmanNya. 
III. Bersedia ditolong Tuhan namun Mengangap rendah pertolonganNya


Dalam Kej.19, isteri Lot itu sebetulnya sudah keluar dari Sodom. Artinya, dia sudah ditolong oleh Tuhan. Dia sudah mengalami apa yang namanya pertolongan Tuhan. Kej.19:16 mengatakan tangan isteri Lot itu dituntun oleh malaikat Tuhan. Itu pengalaman supranatural, bukan? Tetapi sampai dituntun oleh malaikat Tuhan, saya kira itu adalah pengalaman yang istimewa sekali. Dia sudah ditolong Tuhan dan itu bukan dalam mimpi, tetapi dalam pengalaman yang real, yang nyata. Tetapi orang ini tidak memperdulikan perbuatan pertolongan Tuhan. Betapa besar upaya Tuhan dalam memilih, membela dan menyelamatkan Lot bersama keluarganya namun berbalaskan sikap yg apatis. Pertolongan Tuhan tidak didasarkan prestasi imannya namun karena kebesaran hati Tuhan yg memberikan anugerah tak bersyarat kepadanya. Realitanya apresiasi kita kepada Tuhan sering dianggap tidak penting bahkan secara sadar atau tidak kita menempatkan diri sebagai mereka yg menghina kemurahan Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar