Minggu, 12 Juni 2011

The Powerful of PRAY

Allah memberikan ruang komunikasi yg sama kapasitasnya kepada semua orang.  Telinga dan Tangan Allah siap menjangkau semua orang tanpa kecuali. Pribadi Allah terbuka untuk siapa saja dan  tidak berlaku secara selektif untuk orang atau kelompok tertentu saja. 
Kasih dan Kuasa Allah yg sangat besar tanpa batas adalah kebutuhan yg hendak disasarkan kepada semua orang. Namun hanya orang yg mengenal dan melakukan perintahNya saja yg tahu seni untuk MENGUBAHKAN SEGALA SESUATU YG TIDAK MUNGKIN MENJADI MUNGKIN.

Bagaimanakah caranya menikmati Kuasa Allah yg dahsyat menjadi kenyataan hidup?
Yakobus 5 : 16-18
........Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.


Doa-doa kita berpotensi menjadi energi yg sangat besar, sungguh-sungguh mujarab, bekerja secara efektif ,dan menjadi kenyataan.


Kata: "doa orang benar" disejajarkan dengan pengalaman nabi Elia yg berdoa secara spektakuler meminta hujan berhenti 3,5 tahun.
Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. (ayat.17)
Alkitab memotong argumentasi kita yg hendak mensahkan Elia sebagai orang yg luar biasa istimewa, perkasa, orang besar, orang suci yg hidup tanpa bercela. Allah menyebut Elia sebagai manusia biasa sama seperti kita.


Allah memberikan KESEMPATAN YG SAMA BESAR kepada semua orang untuk berdoa kepada Allah. Jawaban Allah tidak dipengaruhi oleh "siapa orangnya" tetapi bagaimana "relasinya" dengan Allah.
Respon Allah terhadap doa-doa kita tidak dapat dipengaruhi oleh penguasaan teologia, keterlibatan aktif dalam pelayanan ataupun jabatan gerejawi yg kita sandang. Daya pesona kita kepada manusia sama sekali tidak dapat menyuap hati Allah untuk mengikuti kemauan doa kita. Karena semua orang dihadapanNya adalah SAMA, menjadi MANUSIA BIASA.


Pernyataan Allah ini sungguh melegakan semua orang, karena kita semua diberikan kesempatan sekaligus kepastian jawaban doa bukan karena status kita tetapi karena relasi kita kepada Allah.
Jadi Doa yg sangat berkuasa itu dipropagandakan kepada kita tanpa kecuali, bahwa doa adalah jalan keluar yg paling baik, doa adalah sumber kekuatan yg mengubahkan, doa adalah solusi yg paling mungkin dari segala ketidakmungkinan.

Kualifikasi apa saja yg dibutuhkan untuk mengubahkan doa-doa kita menjadi kuasa yg mengubahkan?


1. Pastikan TUJUAN DOA kita adalah BENAR (ayat, 16b)


Kata: orang benar , bahasa Yunani:"dikaios" berarti: benar orang yg mengamati hukum-hukum Allah atau orang yg menjaga perintah Allah.
Elia tidak sedang meratapi persoalan pribadinya, ia tidak sedang berkepentingan dengan kebutuhan pribadinya namun ia sedang dalam posisi bekerja menjalan perintah Allah. Karena bangsa Israel sedang dalam puncak perlawanan terhadap otoritas Allah; ( I Raja-raja 16 : 33)
Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih   dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya

Apa keuntungan yg didapat dari hasil doa yg menghentikan hujan selama 3,5 tahun?
Terjadi kekeringan, gagal panen, kelaparan, penderitaan yg berdampak secara menyeluruh tidak terkecuali juga menyentuh Elia. Sampai Allah harus memeliharanya secara spesial melalui burung gagak dan janda Sarfat untuk mengirim makanan.  ( I Raja 17 : 6; 17 : 10 )
Ini menjelaskan bahwa doa yg benar sangatlah jauh dari kepentingan keegoisan, pengumbaran nafsu keinginan atau hanya sekedar melepaskan diri dari beban persoalan hidup.
Doa bukanlah melaksanakan kehendak manusia di sorga melainkan melaksanakan kehendak Allah didalam dunia.
Doa bukanlah upaya mendikte, memaksa, mengintervensi, merayu Tuhan untuk mengikuti kemauan kita. Namun doa adlah upaya menyelaraskan kehendak Tuhan dalam hidup kita.


Doa yg benar adalah kolaborasi keyakinan kita yg bersedia taat melakukan perintah Tuhan, bersedia menerima kehendak Tuhan. 
Jadi unsur yg paling penting dalam doa yg benar adalah menjawab pertanyaan: apakah Tuhan dipermuliakan mealui doa kita, apakah kita dalam posisi melakukan Firman Allah atau sesuai dengan kehendak Allah, jika YA, pastikan bahwa doa kita memiliki kekuatan yg sangat besar untuk mengubahkan segala sesuatu.


2. Pastikan bahwa kita berdoa dengan IMAN (ayat.16)

........Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Elia berani melakukan pekerjaan yg belum pernah ia kerjakan, Elia bersedia melakukan tindakan ygbelum pernah ia lihat sebelumnya dn ia tanpa keraguan, mempercyai segala sesuatu yg Allah perintahkan dengan tepat. itu adalah tindakan iman.

Doa dengan iman adalah melepaskan  ketergantungan pada situasi atau realita  disekitar kita. Walaupun tidak kelihatan support (dukungan), kurang kondusif, bagai berjuang seorang diri atau bahkan seperti melawan arus mayoritas masih sanggup melihat eksistensi Allah yg nyata dalam doa-doa kita. tak peduli apa kata dunia.........................
Keberanian bertindak untuk mempercayai sesuatu yg belum tampak atau belum pernah terjadi bukan berarti kita mempercayai fantasi atau impian kosong dimasa yg akan datang.
Iman memang dasar yg kita perhgunakan untuk mempercayai segala sesuatu diluar jangkauan logika manusia namun itu adalah fakta yg sungguh Allah sediakan bagi kita.
Doa dengan iman adalah membayar harga untuk menukar ketergantungan kita pada kekuatan manusia yg sangatterbatas dan mengisinya dengan kekuataan Allah yg sangat dahsyat bekerja didalam hidup kita.
Buanglah sejauh mungkin rumusan KETIDAK MUNGKINAN dalam diri kita, karena dengan iman kita boleh berdoa untuk menjelajahi segala potensi agung kemahakuasaan Allah yg melampaui segala akal manusia. Jangan lagi katakan: terlalu berat, jalan sudah tertutup, sudah kasep, tidak mungkin. Dalam kekristenan segala sesuatu adalah mungkin dan DOA adalah JALAN SATU SATUNYA untuk menuju KEMUNGKINAN TERBESAR dari Allah.

Ubahlah perspektif doa kita untuk melihat celah-celah kemungkinan yg pasti sanggup dikerjakan Allah. Pastikan doa kita adalah berdoa dengan iman!

c. Pastikan DOA kita dengan KETEKUNAN (ayat.17)

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.  

Kata: "sungguh-sungguh berdoa"  berarti berdoa di dalam doa































Tidak ada komentar:

Posting Komentar